Daun Pohon Jati Mulai Bersemi, Warga Blora Berbondong ke Hutan Cari Ungker untuk Dimakan dan Dijual
Beberapa warga Blora terlihat tengah asik mencari ungker di hutan Jati Randublatung.-Eko Wahyu Budi/jateng.disway.id-
BLORA, diswayjateng.id - Masyarakat di beberapa wilayah Kabupaten Blora berbondong-bondong ke hutan untuk mencari ungker atau ulat daun jati.
Aktivitas mencari ungker itu ditandai dengan berseminya daun pohon jati di kawasan hutan Blora.
Beberapa warga di sekitar hutan jati kembali berburu untuk dijual maupun untuk dimasak sendiri.
Hanya saja, karena tidak serentak dan masih sulit diperoleh, harga kepompong dari ulat daun jati itu pun melambung tinggi.
BACA JUGA: Pasien Demam Berdarah di RSUD Blora Membludak, Didominasi Anak-anak
BACA JUGA: Empat Tahun Terakhir Jumlah Temuan Kasus TBC pada Anak di Blora masih Fluktuatif
Pemburu ungker harus teliti dan hati-hati di bawah tegakan pohon jati. Di semak daun jati yang rontok dan kering, biasanya di situ dijumpai sejumlah ungker yang kemudia dikumpulkan.
Meskipun hasil yang diperoleh saat ini tidak mencapai 1kg dalam sehari, namun menjadi kepuasan dan menambah pendapatan.
“Tidak sampai dapat 1 kg. Saat ini takarannya per gelas (1 ons) dibungkus daun jati. Saya jual Rp20.000/gelas kecil. Ungker ini ambil baru, bisa dimasak untuk lauk,” kata Parmi, 38, salah seorang pencari ungker asal Desa Ngliron, Kecamatan Randublatung, Sabtu 9 November 2024.
Ia bersama sejumlah kawannya mencari di tepi hutan kawasan hutan jati Blora- Randublatung dengan ditaruh tempat yang sudah dibawa dari rumah.
BACA JUGA:Pemkab Blora Belum Ketahui Skema Penganggaran Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
“Banyak yang mencari, bahkan dari beberapa desa yang tak jauh dari sini juga ikut mencarinya,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Sarti, 45, pencari ungker lainnya. Meski sudah paruh baya ia rela ikut mencari makanan untuk dijual kepada para peminat masakan yang tergolong ekstrem itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: