BPBD Kabupaten Tegal Ajak Masyarakat Waspadai Jarak Bahaya Gunung Slamet

BPBD Kabupaten Tegal Ajak Masyarakat Waspadai Jarak Bahaya Gunung Slamet

SERUAN - Kalal BPBD kembali serukan masyarakat waspada bahaya Gunung Slamet.Foto:Hermas Purwadi/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI -  Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet sehingga statusnya ditingkatkan dari level 1 normal menjadi level 2 waspada. Mendapat perhatian serius BPBD Kabupaten Tegal. BPBD mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada zona atau jarak bahaya.

Kalak BPBD Kabupaten Tegal Ellya Hidayah menyatakan, menurut  Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). status Gunung Slamet hari ini masih waspada atau level 2. Adapun jarak bahaya yang sebelumnya 2 kilometer dari puncak, diperluas menjadi 3 kilometer. 

"Artinya, masyarakat di sekitar Gunung Slamet diimbau tidak melakukan aktivitas di zona tersebut, lantaran status hari ini masih level 2 waspada," ujarnya, Minggu (19/5/2024).

BACA JUGA:Pj Bupati Tegal Apresiasi Liga Futsal Pelajar

Menurutnya, Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut, ada potensi erupsi freatik ataupun magmatik yang dapat menyebabkan lontaran material pijar yang melanda zona bahaya tersebut. Potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar. Yang melanda daerah di sekitar puncak dalam radius tiga kilometer.

Selain lontaran material pijar, hujan abu juga sangat mungkin terjadi di sekitar kawah gunung yang memiliki ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut itu. Hujan abu juga bisa melanda daerah lain yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin. 

BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Tegal Gembleng Kemampuan SDM Perlindungan Sosial Tagana

Elliya menyebut, aktivitas vulkanik gunung Slamet  ini, menurut Badan Geologi Kementerian ESDM. Secara umum tahun ini didominasi hembusan asap kawah. Ketinggiannya 50 sampai dengan 500 meter dari atas puncak.

Sementara itu, naiknya status Gunung Slamet dari normal menjadi waspada berdampak pada penutupan sementara jalur pendakian. 

Sejumlah pintu menuju puncak dari berbagai daerah ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hingga saat ini, semua jalur pendakian Gunung Slamet ditutup karena statusnya masih waspada.

BACA JUGA:UPS Tegal Jalin Kerja Sama dengan ITB Widya Gama Lumajang

Penutupan jalur pendakian Gunung Slamet ini merupakan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). 

"Selain penutupan jalur pendakian, PVMBG memberikan imbauan kepada masyarakat ihwal status waspada gunung Slamet," pungkasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: