Hadapi Musim Hujan Dan Potensi Gempa Megathrust, BPBD Kota Semarang Adakan Apel Gladi Lapang Siaga Bencana

Hadapi Musim Hujan Dan Potensi Gempa Megathrust, BPBD Kota Semarang Adakan Apel Gladi Lapang Siaga Bencana

Sejumlah anggota gabungan mengikuti Apel Siaga Lapang Bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Kamis,14 Nobvember 2024. Apel tersebut merupakan kesiap siagaan dalam menghadapi musim hujan dan potensi gempa megatrust.--Wahyu sulistiyawan

SEMARANG, jateng.disway.id - Menghadapi musim hujan dan potensi Megathrust, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota SEMARANG menggelar Apel Gladi Lapang, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga dan melindungi Masyarakat kota SEMARANG dari berbagai ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Menurut data dari BPBD, kejadian banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di Kota Semarang pada 2023 sebanyak 76 kejadian tanah longsor, pohon tumbang 26 kejadian dan banjir 26 kejadian. Sedangkan pada 2024 kejadian mengalami kenaikan, tanah longsor 146 kejadian, pohon tumbang 68 kejadian dan banjir mendekati 20 kejadian. 

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono menyampaikan, kejadian pada 2024 ini hampir dua kali lipat dibandingkan pada 2023 lalu. Meskipun untuk banjir masih dalam skala kecil.

"Negara Indonesia ini memang masih memiliki tingkat resiko yang tinggi,terkait dengan berbagai bencana alam. Apakah itu Metrologi yang didalamnya adalah rawan banjir, rawan longsor termasuk di dalamnya adalah angin puting beliung, yang saat ini sering terjadi di kota Semarang dan sudah kita tangani bersama-sama," katanya, Kamis, 14 November 2024.

BACA JUGA: Dandim Demak: Bulan Dana PMI Terbukti Efektif saat Terjadi Bencana

BACA JUGA: Bentuk Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana

Ia menambahkan, data dari BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika) bahwa wilayah pesisir selatan Jawa ini berada dalam zona rawan gempa yang disebabkan oleh aktivitas Megatruss.

"Ini menyimpan potensi gempa berkekuatan besar, bukan menakut nakuti masyarakat dan tidak ada keinginan dari pemerintah. Saya yakin tidak ada keinginan dari teman-teman stakeholder terkait kebencanaan untuk menakut-nakuti masyarakat, tetapi ini edukasi pemahaman yang harus kita berikan kepada mereka ini adalah tugas utama kita. Intinya semuanya adalah harus waspada ini yang paling penting,"tegasnya.

"Meskipun dampak terbesar akan dirasakan di titik gempa, walaupun wilayah-wilayah ini lebih jauh dari kota Semarang dan mudah-mudahan tidak terjadi di kota Semarang tapi dampak sedikit banyak getaran pasti akan dirasakan di wilayah kota Semarang," tambahnya.

Dalam apel tersebut, terlihat ratusan peserta yang terdiri dari para relawan, BPBD Kota Semarang, Basarnas Semarang, TNI/Polri, Dinas Damkar, para perwakilan pejabat kelurahan dan kecamatan se-Kota Semarang yang mengikuti apel pagi ini. Apel dipimpin langsung oleh Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono. Dengan apel kesiap siagaan ini bisa memperkuat kesiapan serta menguji sistem tanggap darurat yang dimiliki sesuai dengan sistem SOP yang ada. 

BACA JUGA: Dinsos Kabupaten Tegal Koordinasi Evaluasi Kampung Siaga Bencana

BACA JUGA: Waspada Megathrust, Rutan Pekalongan Gandeng BPBD Latihan Tanggap Bencana

"Saya kira, kita sudah mempunyai survei yang tujuannya adalah sama. Mari kita bersama-sama bisa mencari selamat, terutama menyelamatkan mulai diri kita, keluarga kita dan tentunya masyarakat yang ada di sekeliling kita," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: