Suhu Politik Jelang Pilkada di Kabupaten Pemalang Memanas

Suhu Politik Jelang Pilkada di Kabupaten Pemalang Memanas

MENYAMPAIKAN - Sekretaris DPD Partai Golkar Rabadi saat menyampaikan materi sosialisasi tahapan Pilkada 2024.Foto: Agus Pratikno/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Suhu politik pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Pemalang rupanya semakin memanas. Kondisi itu terjadi di dua partai Koalisi Indonesia Maju yang ada daerah. Saat ini hubungannya sedang tidak baik-baik saja.

Keduanya adalah Partai Golkar dan Partai Gerindra. Saat ini dua partai tersebut sedang merenggang hubungannya. Hal itu terjadi saat Partai Golkar melakukan komunikasi politik untuk membicarakan soal pemilihan bupati dan wakil bupati oleh pimpinan Partai Gerindra menanggapinya dengan ketus dan sinis.

BACA JUGA:SDIT Usamah Kota Tegal Gelar Halal bi Halal

Bahkan enggan membahasnya dengan baik, tapi justru meminta Partai Golkar untuk bergabung saja tanpa ada pembicaraan lebih dulu. Melihat sikap yang dilakukan oleh pimpinan Partai Gerindra, tentunya memicu ketersinggung berat ditubuh Partai Golkar.

Rasa ketersinggungan yang cukup berat yang dirasakan Partai Golkar terungkap dalam halal bi halal dan sosialisasi Pilkadadi Gedung DPD Partai Golkar.

BACA JUGA:Mahasiswa Poltek Harber Borong Juara Krenova Kota Tegal

Saat itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Pemalang Rabadi sedang menyampaikan materi sosialisasi. Pihaknya dalam forum itu mengungkapkan kekesalannya dan kekecewaannya dengan sikap pimpinan Partai Gerindra yang semacam itu. Lantaran tidak menghargai dengan partai lain, yang sama-sama telah ikut bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. 

Menurutnya, sesuai arahan DPP sudah sangat jelas harus melakukan komunikasi politik dengan partai yang ada dalam koalisi Indonesia maju. Namun hasilnya tidak mengenakan. Seperti yang telah dilakukan dengan Partai Gerindra hasilnya tidak menyejukkan hati bagi Partai Golkar. Karena jawaban dari Ketua Partai Gerindra yang inginnya Partai Golkar hanya bergabung saja, tidak ada pembahasan lebih lanjut.

BACA JUGA:SMP Al Irsyad Kota Tegal Raih 2 Gelar Juara OGN 2024

Mendengar jawaban itu, tentunya membuat tersinggung. Karena memandang Partai Golkar yang tidak bisa mengusung calon bupati sendiri, dimintanya hanya untuk bergabung. 

Rabadi mengatakan, komunikasi politik yang sudah dilakukan dengan Partai Gerindra sesuai harapan bisa duduk bareng untuk membicarakan dengan baik, tapi justru tidak. Meskipun komunikasi yang dilakukannya dengan itikad dan niatan baik, bahkan dengan etika baik, namun tidak dihargai di mata Partai Gerindra.

"Mendengar jawaban ketua Partai Gerindra yang mengatakannya Golkar kalau mau gabung. Maka jawaban itu mengganggap Partai Golkar hanya untuk tambahan saja. Jadi tidak dibicarakan baik-baik duduk sama rendah berdiri sama tinggi,"kataya.

BACA JUGA:Pendampingan Sertifikasi Halal Desa Wisata di Kabupaten Tegal

Rabadi sendiri secara pribadi betul-betul merasa kecewa dan sakit hati mendengar jawaban dari ketua Partai Gerindra yang semacam itu. Padahal hubungan yang baik sudah terbangun sudah lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: