Minim Perhatian, Pegawai Kebersihan dan Persampahan Kabupaten Pemalang Mengeluh

Minim Perhatian, Pegawai Kebersihan dan Persampahan Kabupaten Pemalang Mengeluh

MENYAMPAIKAN - Pegawai kebersihan dan persampahan di DLH menyampaikan keluhannya di hadapan Bupati Pemalang Mansur Hidayat.Foto:Agus Pratikno/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Pegawai kebersihan dan persampahan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang mengeluhkan nasibnya yang minim perhatian. Pasalnya, bekerja kebersihan dan pengangkut sampah yang dijalani, tidak selayaknya seperti pegawai lainnya yang bisa menikmati hidup layak.

Sebab, pekerjaan membersihkan dan mengangkut sampah  penuh dengan resiko, baik itu resiko kesehatannya, maupun resiko saat bekerja.  Sementara itu, mereka tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan tidak mendapatkan tunjangan kinerja (tukin) yang cukup.

BACA JUGA:Bupati Mansur Jelaskan Alasan Memilih Joko Ngatmo sebagai Kepala Diskominfo

Banyaknya keluhan  pegawai kebersihan dan persampahan di lingkungan DLH. Disampaikan langsung oleh Mardoyo dihadapkan Bupati Pemalang Mansur Hidayat saat acara sarapan bareng di Kantor Unit Kebersihan dan Persampahan DLH setempat.

Mardoyo mengatakan, pegawai  meskipun mempunyai kartu jaminan sosial  kesehatan dari BPJS tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan, karena pegawai yang ada disibukkan dengan urusan pekerjaan yang  tidak bisa ditinggalkan.

BACA JUGA:2 Desa di Pantura Kabupaten Tegal Terendam Banjir

Sehingga ketika akan berobat ke puskesmas atau rumah sakit waktunya sudah siang, akhirnya layanan yang ada sudah tutup. Untuk itu, pihaknya meminta kepada bupati untuk bisa mendekatkan layanan kesehatan itu ke kantor dinas. Sehingga semua pegawai bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.

"Oleh karena itu, kami minta kepada Bupati agar bisa memberikan layanan kesehatan dengan mendatangkan atau menjemput langsung petugas persampahan oleh tim kesehatan,"katanya.

Dia berharap layanan kesehatan untuk para pegawai kebersihan bisa dilaksanakan minimal tiga bulan sekali atau enam bulan sekali agar kesehatannya terjaga dan terhindar dari virus-virus yang menggangu kesehatan para pegawai.

BACA JUGA:KPU Kota Tegal Simulasikan Pemungutan Suara Pemilu 2024

Selain itu, terkait tukin dia berharap ada peningkatan. Alasan besarnya pekerjaan yang dijalani penuh dengan resiko. Sehingga tukin semestinya harus dipertimbangkan dengan besarnya resiko yang ada.

Dia mencontohkan salah satu temannya  pegawai honorer yang terjatuh saat bekerja, kemudian mengalami patah tulang pada kakinya. Risiko yang didapatkan itu  mengakibatkan harus berhenti dari pekerjaannya, padahal pekerjaan membuang dan membersihkan sampah baginya adalah pekerjaan yang sangat mulia.

BACA JUGA:ASN di Kabupaten Tegal Harus Netral, Dilarang Kampanye

Mendengarkan banyaknya keluhan itu, Bupati Pemalang Mansur Hidayat merespon dengan baik. Bupati berjanji akan melakukan penataan dan akan memberikan perhatian kepada para pegawai kebersihan dan persampahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: