Harga Kopi Petik Merah di Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang Naik

Harga Kopi Petik Merah di Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang Naik

SIAP PANEN - Petani sedang melihat kopi merah yang siap panen.Foto:Siti Maftukhah/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Biji kopi di lereng Gunung Slamet akan memasuki panen raya sekitar bulan Maret 2024. Saat ini, biji kopi sudah mulai merah namun belum merata. Harga kopi petik merah bertahan cukup mahal, bahkan dari tahun lalu. 

Basir, petani kopi di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari mengatakan, kopi arabika sudah mulai panen. Namun petik merah belum bisa dilakukan secara keseluruhan. Pemetikan kopi sekarang ini baru bisa dilakukan dengan dipilih. Karena belum semua biji kopi telah merah dan masih campuran. 

BACA JUGA:ASN di Kabupaten Tegal Harus Netral, Dilarang Kampanye

"Harga petik merah cukup mahal, sekitar Rp8.500 per kilogram, biasanya hanya Rp6.000 per kilogram," katanya.

Mahalnya harga kopi petik merah terjadi sejak tahun lalu dan hingga kini masih bertahan. Petani berharap harga kopi arabika saat panen raya di bulan Maret nanti, masih bertahan dan bisa naik lagi, sehingga petani bisa dapat untung berlipat.

"Kopi panen setahun sekali, jadi harapan petani saat panen raya harga mahal," tambahnya.

BACA JUGA:KPU Kota Tegal Simulasikan Pemungutan Suara Pemilu 2024

Hikmah, petani kopi lainnya menuturkan, di lahan miliknya biji kopi sudah mulai panen, tapi masih sedikit. Kopi belum bisa dijual dalam jumlah banyak, karena menunggu sampai semua biji kopi berwarna merah, sehingga rasa khas tetap bertahan, baik arabika maupun robusta.

"Saat ini petani sedang untung dengan mahalnya harga petik merah. Semoga panen raya nanti harga tersebut masih bertahan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: