Sosialisasi Pengolahan Sampah dengan Drama Komedi di Kabupaten Pemalang

Sosialisasi Pengolahan Sampah dengan Drama Komedi di Kabupaten Pemalang

DRAMA KOMEDI - Bupati Pemalang Mansur Hidayat bersama istri Santi Rosalia menjadi bintang tamu drama komedi sosialisasi pengolahan sampah. Foto: Agus Pratikno/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) melakukan sosialisasi pengolahan di Desa Bojongnangka, kamarin. Kegiatan sosialisasi tentang sampah dikemas dalam sebuah pertunjukan drama komedi dengan bintang Tamu Bupati Pemalang Mansur Hidayat, Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang Santi Rosalia dan Kepala Desa Bojongnangka Wahmu.

Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengatakan, sosialisasi penanggulangan sampah yang dikemas dalam sebuah drama komedi diharapkan akan mudah dipahami dan dapat tersampaikan kepada masyarakat. Karena dengan bahasa yang lugas dan mudah diterima oleh masyarakat.

BACA JUGA:Cegah Pelanggaran Kampanye Digital, Bawaslu Gandeng KPU-Dinkominfotik

"Sehingga sosialisasi yang kemas dalam  pertunjukan drama komedi, harapannya pesan-pesan yang ada akan cepat tersampaikan kepada masyarakat,"katanya.

Terkait masalah sampah atau Runtah itu, kata Bupati bagaimana warga masyarakat nantinya bisa mengolah sampah sendiri di rumah tangga hingga pengolahan sampah yang ada di desa. Seperti pengolahan sampah yang sudah dilakukan di Desa Bojongnangka dan beberapa desa yang lain.

BACA JUGA:Sebanyak 150 Anak Kota Tegal Ikuti Lomba Melukis Ceria di Alun-alun

Bupati Mansur berkeinginan ke depannya masalah sampah akan terselesaikan di hulu. Sebagai slogannya Sampah Selesai Dihulu. Artinya selesai di rumah tangga atau paling tidak selesai di tingkat kecamatan.  

Yaitu kecamatan bersama desa untuk mengelola sampah bersama-sama. Baik  melalui BUMDes, atau dengan kelompok masyarakat. Kemudian hasil dari pengolahan sampah itu, dapat diolah untuk menjadi pupuk kompos atau untuk yang lainnya.

BACA JUGA:Jalan RT 22 Desa Rembul Kabupaten Pemalang Dirabat Beton

Sehingga bisa dimanfaatkan hasil pengolahan sampah tersebut, bisa untuk pertanian dan bisa diperjualbelikan kepada masyarakat. 

"Adapun yang residu diolah dengan cara dibakar melalui alat incinerator,"ujarnya.

Kepala Desa Bojongnangka Wahmu menjelaskan, pengolahan sampah yang ada di desanya sudah dimulai disosialisasikan kepada masyarakat. Karena masalah sampah sudah menjadi satu tanggungjawab bersama. 

BACA JUGA:Ganjar Komitmen Perlindungan kepada Pahlawan Devisa di Hari Migran Internasional

Sebab  masalah sampah merupakan salah satu masalah yang sulit untuk diselesaikan. Makanya Desa Bojongnangka sejak tahun 2016 sudah mulai mencetuskan dan mengajak masyarakat untuk mengolah sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: