Desa Wisata Wukirsari: 5 Kegiatan yang Bisa Kamu Lakukan di Desa Wukirsari. Cocok Bareng Keluarga!

Desa Wisata Wukirsari, Bantul Yogyakarta-Dinas Pariwisata DIY-
Selain belajar membatik, pengunjung juga dapat menikmati pengalaman berbelanja batik tulis hasil karya para pengrajin Wukirsari.
Terdapat beragam motif klasik seperti Wahyu Tumurun, Sri Kuncoro, Sekar Arum, Siado Asih, Sido Luhur, dan berbagai motif pakem lainnya.
Tidak ketinggalan, pengrajin batik juga aktif menciptakan motif kontemporer dengan sentuhan modern, memberikan variasi yang menarik.
2. Menikmati Pemandangan di Pesisir Sungai Opak
Pesona Sungai Opak yang membentang sepanjang 65 km di Yogyakarta kini semakin menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Pesisir Sungai Opak di Wukirsari menawarkan pemandangan indah sungai yang mengalir dan perbukitan hijau yang memukau, menciptakan momen-momen tak terlupakan.
3. Wisata Religi di Desa Wisata Wukirsari
Desa Wisata Wukirsari juga menjadi destinasi untuk pengalaman wisata religi, termasuk di dalamnya melakukan ziarah ke Makam Raja-raja yang terletak di Dusun Pajimantan.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Gudeg Jogja Yang Menjadi Kuliner Paling Legendaris
Makam kuno ini, yang didirikan oleh Sultan Agung pada akhir abad ke-16, menjadi lokasi rutin upacara Nguras Enceh/Kong yang diselenggarakan setiap Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon bulan Sura Kalender Jawa, dimulai pukul 08.00 WIB.
Selain Makam Raja-raja Mataram, terdapat juga makam Sunan Cirebon dan makam seniman Girisapto di Desa Wisata Wukirsari, menambah makna dan kekayaan spiritual destinasi ini.
4. Mencicipi Jajanan di Pasar Tradisional Sor Jati
Pasar tradisional Sor Jati yang lahir dari gagasan warga Giriloyo bukan hanya tempat untuk mencari oleh-oleh khas Bantul, tetapi juga merupakan arena untuk menjelajahi keanekaragaman kuliner tradisional.
Panganan seperti kacang godhok, tiwul, gedhang godhok, lontong sayur, mangut, sate kere, megono, dhawet, dapat dinikmati di pasar ini.
Pasar ini buka setiap Minggu Legi atau setiap 35 hari sekali, dimulai dari pukul 06.00 hingga 11.00 WIB, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan kelezatan kuliner tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: