Pemkot Magelang Luncurkan Transportasi Wisata Gratis untuk Siswa, Ini Rutenya

Pemkot Magelang Luncurkan Transportasi Wisata Gratis untuk Siswa, Ini Rutenya

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono bersama siswa-siswa susah meresmikan transportasi wisata gratis bagi siswa di Kota Magelang.-Foto : Dok. Prokopim Kota Magelang-

MAGELANG, diswayjateng.id - Pemerintah Kota Magelang resmi meluncurkan program Transportasi Wisata Gratis pada Selasa 29 April 2025 di Terminal Tipe C Magersari.

Program Transportasi Wisata Gratis ini menyasar siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4 dan siswa difabel, dengan tujuan memperkenalkan sejarah dan budaya Kota Magelang sejak dini.

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono, yang meresmikan langsung program ini, menyebut bahwa inisiatif ini bukan semata-mata untuk rekreasi, melainkan sarat dengan nilai edukatif.

"Program ini untuk siswa Kota Magelang dulu, wisata gratis. Ini bukan sekadar jalan-jalan, tapi membentuk karakter dan rasa cinta terhadap kota mereka," ujarnya.

BACA JUGA:Wonosobo Jadi Terbaik ke 9 Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 2024

BACA JUGA:Patung Biawak di Wonosobo Viral, Kini Resmi Terdaftar sebagai Kekayaan Intelektual

Program Transportasi Wisata Gratis ini menjadi bagian dari komitmen 100 hari kerja Wali Kota. Diharapkan dapat memperkuat pemahaman anak-anak terhadap sejarah lokal serta pentingnya pelestarian lingkungan.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Magelang menyediakan tiga unit bus berkapasitas 75 orang per bus, yang beroperasi hingga Desember 2025.

Program Transportasi Wisata Gratis ini terdiri dari dua pendekatan utama, yaitu yang pertama adalah 'Magelang Bercerita' yang fokus pada sejarah kota.

Kedua ialah 'Magelang Berkelanjutan' yang menanamkan kesadaran lingkungan hidup. Kedua konsep ini menyatu dalam setiap rute yang ditempuh.

BACA JUGA:Ratusan Penerima Manfaat di Wonosobo Terima Penyaluran BLT DBHCT Tahap 1 Tahun 2025

BACA JUGA:Pantau Lalu Lintas dan Keamanan, Pemkab Wonosobo Luncurkan Portal CCTV Publik

Damar mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya akses anak-anak terhadap tempat-tempat bersejarah di kota mereka.

"Kadang miris juga, anak SD belum pernah ke museum di kota sendiri. Kasihan kalau tidak diperkenalkan sejak dini," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: