Dikbud Dongkrak Literasi Numerasi Peserta Didik

Dikbud Dongkrak Literasi Numerasi Peserta Didik

Sekretaris Dinas Dikbud Winarto SE MM membuka gelaran pendampingan komunitas belajar-hermas purwadi-jateng.disway.id

SLAWI, DISWAY JATENG - Masih rendahnya tingkat literasi dan numerasi peserta didik yang dari tahun ke tahun cenderung semakin menurun menggugah Dinas Dikbud Kabupaten Tegal menggelar pendampingan komunitas belajar antar kombel.

Kepala Dinas Dikbud Fakihurochim SSos MM melalui sekretaris dinas, Winarto SE MM menyatakan upaya pendampingan komunitas belajar antar kombel  kali ini dilakukan  dengan menggandeng BBPMP (Balai Besar  Penjamim Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA:Cegah Kepunahan, Bahasa Jawa Perlu Dirawat dengan Baik

"Kecenderungan menurunnya tingkat literasi dan numerasi peserta didik diperparah dengan adanya wabah covid 19 yang memaksa semua kegiatan pembelajaran dilakuan dengan daring," ujarnya Rabu 29 November 2023.

Menurutnya faktor lain penyebab rendahnya tingkat literasi dan numerasi peserta didik dipicu oleh terjadinya kualitas pendidikan yang kurang merata antar sekolah satu dengan sekolah lainnya, yang dipengaruhi kurang tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di satuan pendidikan.

BACA JUGA:Sungai di Pantura Kabupaten Tegal Banyak yang Dangkal, Harus Dinormalisasi

"Untuk itu kemarin kepala sekolah dan guru telah mengikuti kegiatan bimbingan teknis terkait pemulihan pembelajaran di BBPMP Provinsi  Jawa Tengah serta di lanjut dengan kegiatan ini," cetusnya.

Pihaknya berharap kedepan kepala sekolah dan guru dapat menjadi ujung tombak peningkatan mutu pendidikan agar selalu dapat mengembangkan literasi dan numerisasi peserta didik.

"Muaranya dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Tegal tidak semakin terpuruk. Kami berharap semua peserta  dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh sunguh dan penuh semangat ahar nantinya berefek pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas," ungkapnya. 

BACA JUGA:Deteksi Dini, Siswi SMK Peristek Pangkah Kabupaten Tegal Diskrining Kesehatannya

Ditegaskan bahwa saat ini ada beberapa perubahan yang telah terjadi mencakup peralihan dari ujian sekolah berbasis konten menjadi tes kecakapan dasar literasi dan numerasi, Pemberlakuan Kurikulum Merdeka yang menerapkan pembelajaran berbasis projek, adanya Kampus Megajar, dan pemusatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

"Intinya diperlukan pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerisasi untuk mengatasi krisis pembelajaran yang telah berlangsung lama disini," tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: