Cegah Kepunahan, Bahasa Jawa Perlu Dirawat dengan Baik

Cegah Kepunahan, Bahasa Jawa Perlu Dirawat dengan Baik

LESTARIKAN - Beragam upaya dilakukan Pemprov Jateng untuk menjaga kelestarian bahasa Jawa.Foto: Istimewa--

DISWAYJATENG, KARANGANYAR - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya merawat bahasa Jawa dengan berbagai dialeknya, guna mencegah terjadinya kepunahan

"Supaya bisa terjaga kelestariannya, harus sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Perbendaharaan bahasa Jawa  sangat beragam, kalau tidak digunakan akan hilang," ujar  Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno saat menghadiri Kongres Bahasa Jawa (KBJ) VII, di Hotel Alana Karanganyar.

Kegiatan lima tahunan yang membahas bahasa dan budaya Jawa itu, diprakarsai oleh Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

BACA JUGA:Sungai di Pantura Kabupaten Tegal Banyak yang Dangkal, Harus Dinormalisasi

Sumarno mengatakan, bahasa Jawa banyak dialeknya, sehingga perlu dirawat. Di Jateng sendiri, ada dialek Jawa Ngapak, Banyumasan, Semarangan maupun Solo raya.

Sumarno menyampaikan, beberapa upaya dan kebijakan telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjaga eksistensi dan kelestarian bahasa Jawa.

Salah satu upayanya adalah penggunaan bahasa Jawa setiap  Kamis di lingkungan Kantor Setda Jateng.  

BACA JUGA:Tim Supervisi Operasi Mantap Brata Polda Jateng Datangi Polres Tegal

Menurut Sumarno, bahasa Jawa sarat nilai budaya dan budi pekerti tinggi. Bahasa Jawa mengandung unggah-ungguh, etika, dan sopan santun. 

Pada era globalisasi, lanjut dia, tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian bahasa Jawa, sehingga peran tenaga pendidik dan orang tua  sangat penting dalam menjaga kelestariannya. 

Dengan begitu, bahasa Jawa tetap bisa digunakan oleh generasi muda dan anak-anak.

BACA JUGA:Deteksi Dini, Siswi SMK Peristek Pangkah Kabupaten Tegal Diskrining Kesehatannya

"Saat masa kecil kita masih sering mendengarkan kata-kata bahasa Jawa, tetapi sekarang sudah jarang kita dengar. Apalagi di daerah perkotaan, anak-anak sekarang lebih banyak yang menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa," tutur dia.

Setali tiga uang,   Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono mengatakan, upaya menjaga kelestarian bahasa daerah seringkali dianggap mustahil apabila tidak digunakan  dalam komunikasi sehari- hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: