Dinsos Pacu Bertambahkan Kampung Siaga Bencana

Dinsos Pacu Bertambahkan Kampung Siaga Bencana

Pembentukan Kampung Siaga Bencana Desa Karangmulya yang didukung anggaran Dana Desa-Hermas Purwadi-jateng.disway.id

SLAWI, DISWAY JATENG - Terhitung sejak dibentuknya Kampung Siaga Bencana (KSB) pada tahun 2017 atas inisiasi Kemensos, hingga kini baru terbentuk 4 KSB baru masing-masing di Buniwah, Wotgalih, Tamansari, dan satu lagi di Karangmulya  Kecamatan Bojong yang dibentuk dari Dana Desa.

Kepala Dinas Sosial, Iwan Kurniawan melalui Kabid Limjamsos dan Kebencanaan, Nur Ariful Hakim menyatakan, perlu dorongan untuk pembentukan Kampung Siaga Bencana, sekaligus Taruna Siaga Bencana khususnya di kampung-kampung yang rawan terjadi bencana.

BACA JUGA:Agar Program Kemiskinan Tepat Sasaran, Dinsos Lakukan Desiminasi Data Kemiskinan

"Kita lebih kepada pendekatan kearifan lokal, untuk mengupayakan kesiapsiagaan dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana. Di KSB mengharuskan adanya lumbung sosial ,untuk menyimpan bantuan makanan dan gardu sosial untuk tempat berdiskusi," ujarnya Senin 20 November 2023.

Ditegaskan, bahwa Kampung Siaga Bencana yang selanjutnya disebut KSB adalah wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana.

BACA JUGA:Jelang Musim Hujan, Dinsos Siapkan Kebutuhan Dasar Permakanan

"Tujuan dibentuknya Kampung Siaga Bencana diantaranya unrtuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko bencana, membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat, dan memperkuat interaksi sosial aggota masyarakat," cetusnya.

Disisi lain KSB juga diharapkan bisa dijadikan media membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat, memperkuat interaksi sosial anggota masyarakat, dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya untuk penanggulangan bencana.

BACA JUGA:Validasi Data Kemiskinan, Dinsos Undang Seluruh Kades dan Lurah

"Hakekat kegiatan KSB merupakan upaya mitigasi bencana. Dimana mitigasi bencana merupakan upaya untuk  mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," ungkapnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: