5 Cerita Mistis Gunung Salak yang Menyeramkan, Terkenal Sebagai Gunung Paling Angker di Jawa Barat!

DISWAY JATENG - Gunung Salak merupakan salah satu gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Cerita mistis Gunung Salak menjadi perhatian bagi para pendaki yang ingin menaiki gunung ini.

Cerita mistis Gunung Salak sudah menjadi hal yang tidak asing bagi warga sekitar dan pendaki. Tak hanya menawarkan keindahan alam yang indah, Gunung Salak juga menyimpan banyak misteri menyeramkan.

Ketinggian gunung ini mencapai 2.211 mdpl dan dikelola oleh Taman Nasional Gunung Halimun-Salak sejak 2003. Sudah banyak cerita mistis Gunung Salak yang membuat angker untuk dikunjungi.

Cerita mistis Gunung Salak tidak menjadi alasan bagi para pendaki untuk menaiki gunung ini. Berikut beberapa kisah misteri yang menyeramkan dari gunung ini.

BACA JUGA:4 Cerita Misteri Gunung Telemoyo yang Seram dan Membuat Merinding, Ada Macan Kumbang Mata Api!

Cerita Mistis Gunung Salak yang Menyeramkan

1. Gunung tua dan nama dari sanskerta

Puncak tertinggi dari gunung ini yaitu pada ketinggian 2.211 mdpl. Usia dari gunung ini juga sudah tua dan mempunyai beberapa puncak.

Perlu kamu tahu, nama "Salak" bukan berarti dari buah-buahan. Nama ini diambil dari bahasa sanskerta yaitu salaka yang berarti "Perak".

2. Suara gamelan goib

Cerita mistis Gunung Salak selanjutnya adalah adanya suara gamelan gaib. Suara gamelan ini akan muncul apabila sedang mendaki ke arah puncak gunung.

Konon menurut cerita warga sekitar, sudah banyak kejadian yang dialami oleh pendaki yang mendengar suara gamelan tanpa mengetahui arah suara tersebut.

BACA JUGA:3 Cerita Horor dan Mistis Alas Roban yang Paling Menyeramkan, Terkenal Angker!

Selain itu, ada seorang pendaki yang pernah mengikuti suara gamelan tersebut. Setelah mengikuti suara tersebut, pendaki hilang tanpa ditemukan hingga sekarang.

Dianjurkan oleh warga sekitar ketika mendengar suara aneh, sebaiknya jangan dihiraukan. Dengan ini, bertujuan untuk mendapatkan keselamatan kepada pendaki.

Sumber: