Apakah Tiktok Akan Menghancurkan Ekonomi Para Pelaku UMKM? Waspadai Hal Berikut!

Apakah Tiktok Akan Menghancurkan Ekonomi Para Pelaku UMKM? Waspadai Hal Berikut!

--https://www.suarasurabaya.net/info-grafis/2023/project-s-tiktok-platform-yang-sempat-bikin-ketar-ketir-umkm/

DISWAY JATENG.ID TikTok adalah sebuah aplikasi jejaring sosial dan platform video musik yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, dan berbagi klip video pendek dengan berbagai efek, filter, dan musik sebagai pendukung. Aplikasi ini berasal dari Tiongkok dan diluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri perusahaan teknologi ByteDance. Aplikasi ini awalnya bernama Douyin di negara asalnya, tetapi kemudian diganti menjadi TikTok untuk pasar global.

TikTok menjadi salah satu aplikasi yang sangat populer di dunia, termasuk di Indonesia. Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang menarik dan inovatif, seperti penambahan musik, efek khusus, realitas augmentasi, duet, tantangan, dan lain-lain. TikTok juga menjadi platform untuk berbagai konten kreatif, seperti tutorial, review, tips, berjualan, dan lain-lain. TikTok juga memberikan kesempatan bagi pengguna untuk menjadi konten kreator dan menunjukkan bakat dan kreativitas mereka kepada jutaan orang di seluruh dunia.

BACA JUGA:Lakukan 6 Cara Ini Agar Live TikTok Shop Ramai Penonton, Pemula Wajib Tahu!

TikTok juga pernah mengalami beberapa kontroversi dan tantangan dalam perkembangannya. Pada tahun 2018, TikTok sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia karena dianggap mengandung konten negatif yang tidak mendidik. Namun, setelah melakukan negosiasi dan perbaikan, TikTok bisa diakses kembali dengan menerapkan batasan umur dan menghapus konten-konten yang bermasalah. TikTok juga pernah bersaing dengan aplikasi serupa bernama Musical.ly, yang kemudian diakuisisi oleh ByteDance pada tahun 2017 dengan harga Rp13,6 miliar.

Namun, belakangan ini muncul kabar bahwa Tiktok memiliki agenda rahasia yang disebut dengan Project Tiktok S. Project Tiktok S adalah upaya Tiktok untuk menjual produk-produk buatannya sendiri melalui fitur Trendy Beat, yang menampilkan produk-produk yang sedang populer dan dijual oleh perusahaan yang terafiliasi dengan Tiktok. Project Tiktok S pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada 21 Juni 2023 dan dikabarkan sudah beroperasi di pasar Inggris.

BACA JUGA:Cara Mendapatkan Diskon Berbelanja Hingga 50% di TikTok Shop, Gini Caranya!

Project Tiktok S menuai kontroversi di Indonesia, karena dianggap dapat mengancam dan merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyampaikan kekhawatirannya bahwa Project Tiktok S dapat menggerus pasar digital Indonesia dengan produk-produk asal China. Berikut ini adalah beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Project Tiktok S bagi UMKM Indonesia:

- Persaingan tidak sehat. Project Tiktok S dapat memanfaatkan algoritma Tiktok untuk mengubah perilaku konsumen dan mengarahkan mereka untuk membeli produk-produk yang ditawarkan oleh Tiktok. Produk-produk tersebut kemungkinan besar berasal dari China dan dijual dengan harga yang sangat murah. Hal ini dapat menyulitkan UMKM Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk tersebut, terutama jika mereka tidak memiliki keunggulan kualitas, inovasi, atau branding.

- Pengumpulan data ilegal. Project Tiktok S diduga sebagai cara Tiktok untuk mengumpulkan data produk-produk terlaris di suatu negara, termasuk Indonesia. Data tersebut kemudian digunakan untuk memproduksi produk-produk serupa atau tiruan di China dan menjualnya kembali ke negara tersebut melalui Tiktok Shop. Hal ini dapat melanggar hak kekayaan intelektual dan hak cipta dari UMKM Indonesia yang telah menciptakan atau memproduksi produk-produk tersebut.

- Pelanggaran aturan impor. Project Tiktok S dapat mengabaikan aturan impor produk yang berlaku di Indonesia, seperti izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Standar Nasional Indonesia (SNI), atau sertifikat halal. Hal ini dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan konsumen Indonesia yang membeli produk-produk tersebut, serta merugikan produsen lokal yang telah memenuhi aturan impor tersebut.

BACA JUGA:Kalian Pernah Mengajukan Pinjol? Buruan Cek Namamu di BI Checking

Project Tiktok S merupakan ancaman nyata bagi UMKM Indonesia yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah preventif dan tegas untuk melindungi UMKM Indonesia dari dampak negatif Project Tiktok S. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah:

- Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap aktivitas impor produk melalui media sosial, termasuk Tiktok Shop. Pemerintah perlu memastikan bahwa semua produk yang masuk ke Indonesia telah memenuhi standar kesehatan, keselamatan, dan kualitas yang berlaku. Pemerintah juga perlu memberikan sanksi tegas bagi pelaku pelanggaran, baik berupa denda, pemblokiran, atau pencabutan izin usaha.

- Memberdayakan UMKM lokal. Pemerintah perlu memberdayakan UMKM lokal untuk meningkatkan kualitas, inovasi, dan branding produk-produk mereka. Pemerintah perlu memberikan bantuan berupa modal, bimbingan, pelatihan, fasilitas, atau insentif bagi UMKM lokal yang ingin mengembangkan usahanya. Pemerintah juga perlu membuka akses pasar bagi UMKM lokal, baik di dalam maupun luar negeri, dengan memfasilitasi kerjasama, promosi, atau pameran produk-produk UMKM lokal.

- Mendorong literasi digital. Pemerintah perlu mendorong literasi digital bagi masyarakat Indonesia, khususnya konsumen dan pelaku UMKM. Pemerintah perlu memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai cara berbelanja online yang aman, cerdas, dan bertanggung jawab. Pemerintah juga perlu memberikan informasi dan rekomendasi mengenai produk-produk UMKM lokal yang berkualitas, unik, dan halal. Pemerintah juga perlu menggalakkan gerakan belanja produk lokal sebagai bentuk dukungan dan apresiasi bagi UMKM Indonesia.

Project Tiktok S adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh UMKM Indonesia di era digital. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat dan sinergis, UMKM Indonesia dapat mengatasi tantangan tersebut dan tetap bertahan dan berkembang di pasar digital. UMKM Indonesia harus tetap terus berinovasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen, serta menjadikan media sosial sebagai tempat maupun sarana untuk mempromosikan dan menjual produk-produk mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: