Stop Pakai Minyak Jelantah! Inilah 6 Bahaya Pemakaian Minyak Jelantah Bagi Kesehatan
Ilustrasi Bahaya Pemakaian Minyak Jelantah Bagi Kesehatan--pinterest
DISWAYJATENG.ID - Pemakaian minyak jelantah atau minyak goreng yang telah digunakan berulang kali memang populer. Terutama untuk penjual makanan seperti gorengan.
Tujuan utamanya tentu saja menekan biaya produksi, karena minyak goreng baru harganya memang terbilang lebih mahal ketimbang minyak jelantah.
Sayangnya, tidak mengganti minyak goreng yang warnanya telah menjadi coklat gelap ternyata bisa memicu efek negatif untuk kesehatan.
Semakin sering kamu pakai minyak jelantah untuk memasak maupun menggoreng, semakin besar pula bahaya minyak jelantah yang mungkin terjadi pada tubuh.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 6 bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan:
1. Risiko Penyakit Jantung
Minyak jelantah cenderung mengandung lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Plak ini bisa menyempitkan arteri dan menghambat aliran darah, yang akhirnya bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Jika plak pecah, ini bisa menyebabkan pembekuan darah dan serangan jantung.
Oleh karena itu, mengonsumsi terlalu banyak minyak jelantah dan makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan penyakit jantung.
Sebagai gantinya, disarankan untuk memilih lemak tak jenuh, seperti lemak sehat yang terdapat dalam minyak zaitun, alpukat, dan ikan berlemak, untuk menjaga kesehatan jantung Anda.
2. Obesitas
Minyak jelantah mengandung kalori yang tinggi, dan jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Ketika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang Anda bakar melalui aktivitas fisik, kelebihan kalori tersebut dapat disimpan dalam bentuk lemak di tubuh.
Ini dapat mengakibatkan peningkatan berat badan dan potensi perkembangan kegemukan.
Kegemukan memiliki hubungan dengan sejumlah masalah kesehatan serius, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah muskuloskeletal.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran kalori melalui aktivitas fisik agar dapat menjaga berat badan yang sehat.
BACA JUGA:Asal Lambung Naik? 6 Obat Asam Lambung Alami Ini Bisa Bantu Meredakannya
3. Diabetes
Minyak jelantah mengandung lemak trans, yang dapat mempengaruhi sensitivitas insulin dalam tubuh.
Insulin adalah hormon yang penting dalam mengatur kadar gula darah. Sensitivitas insulin yang buruk dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap tindakan insulin.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko perkembangan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengelola gula darah dengan efektif. Ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan masalah ginjal.
4. Kanker
Ketika minyak jelantah dipanaskan berulang kali, misalnya saat digunakan untuk menggoreng makanan, dapat menghasilkan senyawa-senyawa berbahaya yang dikenal sebagai senyawa karsinogenik.
Senyawa karsinogenik adalah senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan meningkatkan risiko perkembangan kanker.
Pemanasan berulang minyak jelantah dapat menghasilkan senyawa seperti asam lemak trans, aldehida, dan senyawa lain yang dapat meningkatkan risiko kanker.
BACA JUGA:Buah Liar yang Banyak Dicari! Inilah Daftar Manfaat Buah Ciplukan Bagi Kesehatan
5. Penyakit Ginjal
Konsumsi minyak jelantah yang berlebihan dapat menyebabkan masalah bagi fungsi ginjal.
Minyak jelantah yang dikonsumsi dalam jumlah besar dan secara teratur dapat menyebabkan peningkatan beban kerja pada ginjal.
Ini karena ginjal bertanggung jawab untuk memproses dan mengeluarkan zat-zat berlebih, termasuk lemak dan bahan-bahan sisa dalam tubuh.
Konsumsi minyak jelantah yang berlebihan dapat memicu peradangan dan stres pada ginjal, yang pada akhirnya dapat mengganggu fungsi normalnya.
Gangguan pada fungsi ginjal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko penyakit ginjal kronis.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi minyak jelantah dan menjaga pola makan yang sehat guna melindungi kesehatan ginjal Anda.
6. Gangguan Saluran Pencernaan
Konsumsi minyak jelantah dalam jumlah berlebihan atau terlalu sering dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
Minyak jelantah mengandung lemak jenuh dan lemak trans, yang sulit dicerna oleh tubuh. Konsumsi lemak ini dalam jumlah berlebihan dapat memperlambat proses pencernaan dan memicu masalah seperti sembelit atau gangguan pencernaan lainnya.
Lemak jenuh dan trans juga dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat mengakibatkan gejala refluks asam.
Selain itu, penggunaan minyak jelantah yang digunakan berulang kali untuk menggoreng makanan dapat menyebabkan produksi senyawa berbahaya yang dapat mengiritasi lapisan lambung dan saluran pencernaan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber