Inilah 5 Fakta Penggunaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah, Mencoba Bangkit dari Kepunahan

Perbatasan kabupaten Brebes --by.gatra
DISWAYJATENG.ID - Untuk berkomunikasi dengan lawannya yang paling efektif itu menggunakan bahasa.
Bahasa Sunda ini lazimnya itu digunakan oleh orang-orang dari Suku Sunda yang berada dan tinggal di wilayah Jawa Barat.
Tetapi pada zaman dahulu saat belum ada pembagian wilayah administratif, Bahasa Sunda ini juga digunakan untuk berkomunikasi di wilayah Jawa Tengah.
Ada beberapa desa di Wilayah Kabupaten Brebes dan Cilacap ini sempat menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari mereka.
Inilah 5 Fakta di Jawa Tengah, Mencoba Bangkit dari Punahnya Bahasa Sunda
Mengutip dari liputan6.com, inilah 5 fakta tentang penggunaan Bahasa Sunda yang ada di Jawa Tengah.
1. Desa Berbahasa Sunda di Banyumas
Beberapa desa di Kabupaten Banyumas dahulunya itu adalah desa yang masyarakat sehari-harinya menggunakan Bahasa Sunda.
Dan salah satunya merupakan Dusun Cijurig, yang terletak di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Banyumas.
Nama "Cijurig" ini sendiri adalah kata berbahasa Sunda yang terdiri dari dua arti, "Ci" dalam bahasa Sunda artinya air, dan "Jurig" artinya hantu atau dedemit.
Selain Cicurig, itu masih ada lagi desa di Banyumas yang masih menggunakan nama Sunda diantaranya Cibrewek, Citunggul, Cireang, Ciposing, dan masih banyak lagi.
2. Menjadikan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Sehari-hari
Sebelum pulau Jawa ini terbagi atas daerah administrasi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, budaya Sunda ini berkembang di Dusun Cicurig.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: by.merdeka.com