Harga Bawang Merah Remuk, Petani Pilih Tak Jual Hasil Panen

Harga Bawang Merah Remuk, Petani Pilih Tak Jual Hasil Panen

Petani bawang merah di Desa Krasak, Kecamatan Brebes memanen tanaman bawang merah. --

BREBES, DISWAYJATENG - Harga bawang merah BREBES, di tingkat petani anjlok akibat panen raya. Sebagian besar petani memilih tunda jual dan menggudangkan hasil panen.

Komoditas asli Kabupaten Brebes ini harganya terjun bebas bersamaan dengan masa panen raya. Menyikapi masalah ini, para petani bawang sebagian besar memilih menunda jual dan menggudangkan hasil panen. Hal ini untuk mengantisipasi agar harga bawang makin anjlok.

BACA JUGA:Petani Keluhkan Harga Bawang Merah Anjlok

Hari (51) petani bawang mengatakan, saat panen raya, harga jual bawang merah di tingkat petani hanya Rp. 15 ribu per kg. Jika harus dijual seharga Rp.15 ribu, hasilnya tidak bisa menutup biaya tanam.

Hari juga memilih membawa hasil panen ke gudang untuk disimpan. Dia beralasan, bawang hasil panen saat ini 25 persennya akan dijadikan bibit, selebihnya akan disimpan dan dijual bila harga kembali normal.

"Dari pada dijual, rugi. Mending disimpan mau dijadikan bibit untuk tanam bulan Oktober nanti. Sebagian dijual kalau harga naik, untuk modal tanam dan makan sehari hari," tutur Hari.

BACA JUGA:150 Hektar Lahan Bawang Merah di Brebes Siap Panen Raya, Berapa Harganya?

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari menyebut, panen raya tidak hanya terjadi di Brebes, melainkan pula di sejumlah daerah seperti Nganjuk, Pati dan daerah lainnya.

Dalam kondisi seperti ini, kata Juwari, hukum pasar akan berlaku; harga anjlok karene persediaan barang di pasaran melimpah. Harga yang semula Rp.25 ribu kini berada di angka Rp.15 ribu per kg.

"Selain di Brebes yang masuk masa panen raya, daerah lain seperti Nganjuk dan Pati juga sedang panen raya. Sehingga memengaruhi harga bawang merah saat ini. Sekarang harga dari petani Rp.15 ribu, terakhir sebelum panen Rp.Rp.25 ribu," ungkap Juwari. 

BACA JUGA:Petani Bawang Merah Kesulitan Air Irigasi, Comberan Pun Jadi Tapi Biaya Produksi Tinggi

Dia menambahkan, masa panen raya dibeberapa daerah menyebabkab stok bawang merah di pasar melimpah. Sebagai contoh, Pasar Kramatjati, Jakarta stok banyak karena setiap hari mendapat kiriman bawang hampir 47 truk kapasitas 7 ton. Pada saat normal, kiriman hanya 25 truk per hari.

"Sekarang ini rata rata 47 truk memasok bawang di Kramatjati. Satu truknya berkapasitas 7 ton bawang merah. Jadi, saat ini adanya panen raya di beberapa daerah jelas mempengaruhi harga bawang saat ini," jelasnya.

Ketua ABMI membeberkan, masa panen akan berlangsung sampai bulan Agustus. Sementara, di Kabupaten Brebes, luas lahan yang ditanami bawang dan akan panen sebanyak 8000 ha. Saat terjadi panen raya, Juwari berharap, pemerintah dan para pengusaha hadir dengan menyerap bawang petani dengan harga yang layak untuk disimpan. Kemudian dilepas ke pasar saat harga normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: