DLH Kabupaten Tegal Gencarkan Kampanye Pengelolaan Sampah Lingkungan

DLH Kabupaten Tegal Gencarkan  Kampanye Pengelolaan Sampah Lingkungan

Kepala DLH mendampingi Bupati Tegal tinjau pengeloaan salah satu bank sampah di Kecamatan Adiwerna.-hermas purwadi-jateng.disway.id

SLAWI  (Disway Jateng) - Upaya kampanye secara berkelanjutan tenrtang pengelolaan sampah  dilingkungan akan  dilakukan  Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi) Kabupaten Tegal. Tujuannya agar setiap desa mempunyai bank sampah yang bisa menghasilkan produk unggulan yang bernilai jual.

 

Ketua Asobsi Kabupaten Tegal, Akhmad Budi Hermanto mengatakan, dengan kolaborasi bersama Dinas Lingkungan Hidup, pihaknya akan terus mengajak masyarakat di desa-desa untuk membentuk bank sampah agar sampah bisa dikelola dan bernilai.

 

“Dengan begitu sampah anorganik bisa berkurang," ujar Akhmad Budi Hermant,o Rabu 12 April 2023.

 

Dia mengungkapkan, pengelolaan bank sampah di Kabupaten Tegal mengalami kenaikan, walaupun naiknya tidak signifikan.  “Awalnya pengelolaan bank sampah hanya 4 persen," paparnya.

 

Terpisah kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Muchar Mawardi melalui Plt Kabid PSL B3 Eko Supriyanto  menyatakan, saat ini jumlah bank sampah yang sudah berdiri sebanyak kurang lebih 130. 

 

Pihaknya juga sampaikan bahwa melalui aksi clean-up dan pungut sampah ini setidaknya warga akan terus bergerak, berjuang menumbuhkan kepedulian, menciptakan perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.

 

Lebih jauh  Kepala DLH Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi SKM MKs mengatakan, pihaknya telah menyusun strategi percepatan pengelolaan sampah Kabupaten Tegal.

 

"Diantaranya melalui sistem zonasi yang mencakup 4-5 wilayah kecamatan untuk mengurangi sampah di tingkat desa dengan cara pemilahan dan pengolahan, baru sisanya masuk ke TPAS Penujah," ungkapnya.

 

Pihaknya juga berharap akan bangkit  kesadaran kolektif akan pentingnya mengelola sampah hingga tumbuh generasi-generasi yang sehat, generasi cerdas yang memilih menolak penggunaan kantong plastik saat berbelanja, memilih mengantongi sampahnya di saku celana sampai ia menemukan tempat sampah, memilih membawa tumbler dan mengisinya dengan air isi ulang ketimbang membeli air minum dalam kemasan plastik.  (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id