Bechi Tidur
Catatan DIS'Way Jateng --
Juve Zhang:
Video nya ini yg bikin heboh, konon ada video siksaan nya, pengacara sudah lihat, salut buat yg mengvideo dan memberikan ke pengacara juga para perawat yg sempat memfoto jenazah " mencolong" data sangat penting dalam kasus ini. Dua data itu sangat kuat, apalagi video akan nampak siapa pelaku nya, kalau motif harus di dalami lagi, dengan nonaktif nya Kadiv akan melancarkan pemeriksaan kasus menjadi lebih jelas. Dari jenazah datang dan tak boleh dibuka peti ,ini sudah "mencurigakan" keluarga, dipikir nya urusan akan mudah selesai lah yg menerima kan dari kampung , ingat kasus anak muda yg dibuang ke kali walaupun masih bernafas. Se dangkal itu jalan pikiran orang pamen.
Sistop Tanjung:
biasanya pelaku pelecehan seksual itu memiliki superioritas atas korbannya, nampaknya jarang atau belum pernah dengan pelecehan dilakukan orang yg status sosialnya lebih rendah dari yg dilecehkan. biasanya pelaku pelecehan manager pada staffnya, owner perusahaan pada karyawan, guru pada murid dll, lebih sederhana dari Lie Detector
Mirza Mirwan:
Hulu dari terjadinya dor-doran di rumah Kadiv Propam yang mengakibatkan tewasnya Brigadir J adalah pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Ny. Sambo. Kalau benar polisi ingin mengusut kasus itu secara "Scientific Crime Investigation", yang pertama harus diperiksa adalah Ny. Sambo -- karena Brigadir J sudah tewas. Pemeriksaan harus menggunakan "Lie Detector" -- pendeteksi kebohongan -- yang bukan abal-abal. Dari pemeriksaan itu akan diketahui benar-tidaknya terjadi pelecehan seksual tersebut. Kalau, misalnya, Ny. Sambo mengalami ketakutan, perubahan emosional, dan perubahan fisiologis saat menjawab pertanyaan, bisa dipastikan ia bohong. Lie Detector yang biasa digunakan polisi, pasti dilengkapi dengan 4 sensor: "Pneumograph" yang dipasang di dada, untuk memonitor pernapasan; "Blood Pressure Cuff" yang dipasang di lengan atas, untuk memonitor tekanan darah; dan dua sensor "Galvanic Skin Resistance" yang dipasang di jari, untuk memonitor denyut nadi. Keempat sensor itu akan menunjukkan poligraf yang hanya bisa dibaca oleh ahli forensik kejiwaan. Setidaknya, begitulah yang saya baca dalam bukunya John J. Fay, "Contemporary Security Management". Seberapapun kuatnya seseorang, pasti tubuh dan sistem syarafnya akan menunjukkan reaksi yang tidak biasa bila ia berbohong.
adi ya adi:
Dalam dunia investigasi jurnalistik utk kasus dalm negeri, abah dahlan mirip kochi Justin laksana sbg pundit sepakbola, seru, detail, ceplas ceplos, banyak benarnya, ga sungkan-sungkan membodoh2kan pelatih dan pemain tapi khusus utk komen klub bola luar negeri..... Klo klub/liga Indonesia kicep, ga brani komentari.... Takut d gruduk bonek, the jak, Bobotoh dll wkkkkkkk...
Agus Suryono:
BISIK-BISIK KERAS.. Artinya, sama dengan: Teriak-teriak.., tapi pelan..
Muin TV:
Sebulan yang lalu, ada seorang Kolonel TNI yang divonis penjara seumur hidup dan dipecat dari dinas TNI. Karena terbukti membunuh sepasang remaja. Nah,bagaimana dengan akhir sandiwara ini? Apakah akan ada yang dihukum seumur hidup dan dipecat dari Polri? Kita tunggu saja....
arif priyono:
Tulisan abah sangat dangkal
Sistop Tanjung:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: