3 Rumah Adat di Jawa Tengah Selain Rumah Joglo

diswayjateng.id - Rumah adat di jawa tengah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga cerminan dari nilai-nilai, kepercayaan, dan filosofi hidup masyarakat Jawa.

Dengan arsitektur yang khas dan penuh makna, rumah adat di jawa tengah ini menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan.

Salah satu contoh rumah adat di jawa tengah yaitu rumah joglo, apa itu rumah joglo? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

BACA JUGA:8 Makanan Unik Khas Jawa Tengah yang Pastinya Menggugah Selera

Rumah Joglo: Ikon Jawa Tengah

Rumah Joglo adalah jenis rumah adat di jawa tengah yang paling terkenal. Dengan ciri khas atapnya yang berbentuk limasan dan tiang penyangga yang kokoh, rumah joglo melambangkan kekuatan dan kestabilan.

Filosofi: Atap joglo yang menyerupai gunung dianggap sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Sementara itu, tiang penyangga melambangkan empat penjuru mata angin dan juga empat unsur alam (api, air, tanah, dan angin).

Jenis-jenis Joglo: Terdapat berbagai jenis joglo, seperti joglo sinom, joglo jompongan, dan joglo pangrawit, yang membedakannya dari segi ukuran dan ornamen.

Jenis Rumah Adat di Jawa Tengah Lainnya

Selain joglo, terdapat beberapa jenis rumah adat di jawa tengah lainnya, di antaranya:

1. Rumah Limasan: Rumah limasan memiliki atap yang lebih sederhana dibandingkan joglo, namun tetap memiliki nilai estetika yang tinggi.
2. Rumah Panggang Pe: Rumah ini memiliki ciri khas pada bagian bawah rumah yang ditinggikan, sehingga lantai utama lebih tinggi dari permukaan tanah.
3. Rumah Kampung: Rumah kampung adalah jenis rumah tradisional yang paling sederhana dan banyak ditemukan di pedesaan.

Bahan Bangunan dan Ornamen

Bahan bangunan yang umum digunakan dalam rumah adat di jawa tengah adalah kayu jati, bambu, dan tanah liat. Kayu jati dipilih karena kualitasnya yang kuat dan tahan lama. Selain itu, digunakan pula berbagai macam ornamen seperti ukiran, relief, dan lukisan yang memiliki makna filosofis.

Makna Filosofis dalam Rumah Adat

1. Keselarasan dengan alam: Dirancang untuk menyatu dengan alam. Atap yang miring memudahkan air hujan mengalir, sementara ventilasi yang baik menjaga sirkulasi udara di dalam rumah.
2. Nilai-nilai sosial: Tata letak ruangan dalam rumah mencerminkan hierarki sosial dan hubungan antar anggota keluarga.
3. Spiritualitas: Ornamen dan simbol-simbol yang terdapat pada rumah adat mengandung makna spiritual dan filosofis yang mendalam.

Tantangan dalam Pelestarian

Sumber: