Imunisasi Anak di Kabupaten Tegal Rendah, Apa Penyebabnya?
DAMPINGI - Asisten Ekonomi Pembangunan Hendadi Setiaji (kanan) dan Kepala Dinkes Ruszaeni (kiri) saat mendampingi Bupati Tegal Umi Azizah.--
SLAWI (DiswayJateng) - Imunisasi campak rubella di Kabupaten Tegal masih cukup rendah. Pemerintah daerah setempat beralasan karena adanya pandemi Covid-19.
Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengakui akibat pandemi Covid-19 pelaksanaan imunisasi rutin berjalan tidak optimal.
Bahkan, capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi dan imunisasi campak rubella dari tahun 2018 hingga 2020 yang sudah mencapai lebih 98 persen menurun di tahun 2021, yaitu 73,89 persen untuk imunisasi dasar lengkap dan 79 persen untuk imunisasi campak rubella.
Kondisi tersebut, kata Hendadi, menimbulkan kerawanan pada anak terkena penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Karena itu, pihaknya mewanti-wanti Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal untuk menggenjot agar dapat mencapai target 95 persen imunisasi campak rubella dan imunisasi kejar.
“Saya minta Dinkes, DP3AP2KB, Dikbud, Kemenag dan seluruh camat, ormas, Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, tim penggerak PKK dan organisasi profesi serta seluruh komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi program pemerintah,” kata Hendadi, saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Pendapa Amangkurat, baru-baru ini.
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Ruszaeni menyatakan, target vaksinasi campak rubella di tahun 2022 ini sebanyak 93.848 anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar slawi