Otopsi Ulang
Catatan DIS'Way Jateng --
Jimmy Marta:
Kenapa untuk penelitian prof nidom takut bermasalah pakai hiu..? Kita ambil analogi lain saja. Narkotika itu dilarang diperdagangan bebas. uu 05/1997, tentang psikotropika untuk tujuan ilmu pengetahuan dan kesehatan boleh digunakan. Yg lain tentang hutan lindung. Untuk alasan ilmu pengetahuan dan pengembangan bisa dieksploitasi terbatas. Ada di uu no.41/1999 tentang kehutanan. Sy yakin untuk tujuan ilmu pengetahuan pemanfaatan hiu boleh dilakukan. Jelas perlu izin, perlu legalitas. Urusannya pasti ke birokrat. Prof mikra dan Prof sama2 peneliti. Sama2 punya kendala. Namun selalu ada solusi. Salam semangat prof...!
Jimmy Marta:
Besok2 tidak ada lg istilah kelinci percobaan. Sudah diganti ikan
Sutikno tata:
Mikra Gugat: gugat pemerintah.. Bukan Gugat: gugatan basi Demo Gugat: harusnya mikra gugat tuhan walaupun beragama.
LiangYangAn 梁楊安:
Ada beberapa jenis hewan yang dapat dimanfaatkan untuk model penyakit pada manusia, yang paling banyak digunakan pada percobaan ialah Mencit (Mus musculus), Tikus putih (Rattus norvegicus), Kelinci (Oryclolagus cunucilus), dan juga Ikan zebra (Danio rerio). Ikan zebra memiliki 70% kesamaan gen dengan manusia, bahkan 84% gen manusia yang diketahui terkait dengan berbagai penyakit memiliki padanan pada ikan zebra. Ikan zebra memiliki organ dan jaringan utama yang sama dengan manusia. Otot, darah, ginjal, dan mata mereka memiliki banyak kesamaan dengan sistem manusia. Ikan zebra memiliki kemampuan unik untuk memperbaiki otot jantung, misalnya jika bagian dari hati mereka diambil, mereka dapat menumbuhkannya kembali dalam hitungan minggu. Ikan zebra selain dimanfaatkan untuk mengkarakterisasi penyakit manusia, peneliti juga dapat mengidentifikasi dan menguji obat baru untuk mengobati penyakit yang dimodelkan. Kemampuan ikan zebra untuk menghasilkan banyak embrio setiap kali mereka berkembang biak membuat mereka sangat berguna untuk penyaringan obat dengan hasil tinggi, sebagai alternatif untuk studi toksikologi. Ikan zebra telah mendapatkan perhatian sebagai model yang kuat untuk penelitian kanker terutama karena fekunditasnya yang tinggi, pemeliharaan yang hemat biaya, visualisasi pertumbuhan tumor yang dinamis. Ada berbagai cara untuk menginduksi kanker pada ikan zebra, seperti mutagenesis kimia, mutagenesis iradiasi, mutagenesis penyisipan, yang dapat berbasis transposon
edi hartono
"Benar to. Dahlan kliru. Untung sudah kembali ke jalan yg benar. Prof Nidom itu contoh yg sip." "Betul Gus. Orang yg menyerah pd minimnya anggaran penelitian itu mikir e duit. Outputnya mentok jurnal. Biasanya untuk memenuhi syarat akademis," ulas Amien. "Betul. Kalau mental peneliti sungguhan itu mental pejuang. Berjuang mewujudkan ide besar di kepalanya. Hasilnya Karya Agung yg bermanfaat bagi kemanusiaan. Jurnal dipakai untuk validasi dan diskusi dgn sesama peneliti," tambah Gus Dur. "Seperti temannya Dahlan yg viral itu ya, Gus." "Teman dahlan yg mana, Min?" "dr.Terawan! Metode pengobatannya sdh bermanfaat mengobati puluhan ribu orang, dari perdana menteri, presiden, pejabat tinggi, sampai rakyat biasa. Terus malah dirusuhi idi. dr.Terawan terbitin jurnal di Unhas. Tapi dasar wong srei, sudah divalidasi jurnal resmi, level scopus tinggi, tetap saja dirusuhi." Ucap Amien. "Iya. Sialan. Idi mbelgedes tenan. Ormas biasa gitu kok dikasih kewenangan berlebihan. Harusnya kewenangan di kemenkes." Ucap Gus Dur. "Kelihatan ada udang di balik lemper," ucap Amien sambil ngunyah lemper. "Iya." Tambah Gus Dur sambil nyeruput kopi. "Lha kemarin sampean jadi tanya ke Jibril atau tdk, Min?" Amien berpikir. "Tentang nasib imin dan zul itu to? Saya ini punya mental peneliti, Gus. Mental pejuang." Ucap Amien semangat. "Jadi pengennya meneliti sendiri. Gak mau pakai jalan pintas gitu." Gus Dur yg sakti paham. "Heleh, bilang saja sampean takut ketemu Jibril. Gitu aja pake cari2 alasan..."
Er Gham:
Sudah setua ini, penelitian apa yang bisa saya berikan sumbangsihnya ke masyarakat. Memang sih saya bukan profesor. Tapi minimal pernah kuliah. Misal petani riset kecil kecilan untuk mencari pupuk yang tepat. Nelayan yang riset dengan berbagai umpan. Atau riset untuk menemukan pistol yang ringan sehingga bisa mudah digunakan. Pistol glock itu misalnya. Penemunya merasa pistol yang ada terlalu berat dan hentakannya keras. Jadi dia beli beberapa pistol, lalu dia bongkar. Dia pelajari cara kerjanya. Percobaan yang ke-17 berhasil. Maka lahirlah pistol glock 17. Ringan, bisa digenggam 1 tangan. Pistol yang lain perlu 2 tangan digenggamnya. Maka cukup favorit pistol ini.
alasroban:
Secara umum, Seharusnya Ilmu itu ya bermanfaat. Membantu menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh masyarakat. Contoh yang kurang baik ya di Jogja. Konon ibarat kata di Jogja itu anda melempar kerikil ke arah manapun akan mengenai seorang doktor. Saking banyaknya doktor di Jogja. Anda semua sudah tahu betapa mendalamnya keilmuan seorang doktor. Namun demikian masalah sampah belum bisa di atasi di Jogja. Seharusnya dengan banyaknya doktor, Jogja menyelesaikan sampah dengan cara-cara penerapan ilmu pengetahuan. Hingga bisa jadi percontohan daerah lain. Apa karena tak ada dana riset ya ? Entahlah....
Re Hanno:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: