Kuliner Horog Horog dan Memeden Gadhu Dinobatkan WBTB 2025, Bupati Jepara Bangga Luar Biasa

Kuliner Horog Horog dan Memeden Gadhu Dinobatkan WBTB 2025, Bupati Jepara Bangga Luar Biasa

Tradisi Memeden Gadhu dinobatkan sebagai WBTB di penghujung tahun 2025--

JEPARA, diswayjateng.com - Kabupaten Jepara kembali mengukuhkan posisinya sebagai daerah kaya budaya, dengan meraih enam Warisan Budaya Takbenda (WBTB). Enam objek pemajuan kebudayaan Jepara yang mendapatkan apresiasi WBTB Indonesia tahun 2025, yakni Batik Jepara, Horog-Horog (Kuliner Khas Jepara) serta ttadisi Memeden Gadhu.

Terbukti Jepara meraih enam Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sepanjang tahun 2025 dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Penghargaan prestisius ini diterima Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jepara, Ali Hidayat, dalam Malam Apresiasi WBTB di Jakarta,

Selain itu, WTb lainnya adalah Baratan Kalinyamatan (Upacara Adat), Pindang Serani (Makanan Khas), dan Ukir Kaligrafi Jepara (teknologi tradisional).

Ali Hidayat mengaku bersyukur dan menekankan pentingnya menjaga warisan budaya tersebut agar tidak tergerus zaman.

"Penghargaan ini adalah amanah untuk bisa terus kita jaga dan lestarikan. Kami berkomitmen untuk 'Ngurip urip budaya yang sudah ada jangan sampai punah'," ujar Ali Hidayat pada Jumat (19/12/2025).

Menurut Ali Hidayat, lestari merupakan salah satu pilar penting dari program unggulan Mulus, Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar.

“Program lestari ini menjadi komitmen nyata Pemkab Jepara mendukung penuh kebudayaan dan tradisi lokal," terang Ali.

Melalui lestari, kata Ali, warisan budaya dan tradisi Jepara akan terus dijaga, dikembangkan dan dilestarikan..Tentunya agar menjadi pondasi pembangunan sekaligus daya tarik wisata.

Ia juga menyoroti perlunya fasilitasi ruang dan waktu yang memadai, agar WBTB yang telah diraih terus eksis dan relevan di era modernisasi, serta dapat diwariskan kepada generasi muda.

“Kami berharap masyarakat di era modernisasi untuk tetap mengutamakan, mencintai, menghargai produk, seni, tradisi, dan budaya lokal agar lestari ke generasi berikutnya,” pinta Ali.

Merepon hal itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo  berterimakasih dan apresiasi kepada Kemenbud. Berharap prestasi ini bisa meningkatkan pariwisata dan membawa kesejahteraan masyarakat Jepara.

“Kami berkomitmen  melestarikan dan mengembangkan potensi budaya yang ada di Kota Ukir. Tidak hanya situs-situs budaya, tapi juga tari, lagu, makanan dan berbagai domain budaya yang ada di masyarakat Jepara,” ungkap Witiarso.

Menurut Witiarso, upaya ini tak hanya sekadar menjaga kekayaan budaya yang sudah diwariskan turun temurun..Namun diharapkan mampu menggenjot sektor ekonomi kreatif di Kota Ukir.

"Jadi multimanfaat. Kebudayaan lestari, ekonomi kreatif dan pariwisata juga terangkat," tandas Bupati Witiarso.

Pencapaian Jepara tahun ini turut berkontribusi besar terhadap dominasi Provinsi Jawa Tengah saat Malam Apresiasi WBTB 2025.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah penetapan WBTB terbanyak tahun ini. Atas capaian luar biasa ini, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, turut hadir dalam malam apresiasi tersebut. 
Jepara diganjar apresiasi WBTB 2025 di Jakarta dengan enam warisan budaya yang dimilikinya. --

Potensi WTB Jepara Besar

Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan, tahun ini ada 514 WBTB yang ditetapkan secara nasional. Ini menggenapi jumlah WBTB Indonesia sebanyak 2.727 objek.

Menurut Fadli Zon, Indonesia mempunyai potensi sangat besar dan masih banyak elemen kebudayaan yang belum terdaftar sebagai WBTB.

"Kita dorong objek pemajuan kebudayaan meliputi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan tradisional yang ada di Indonesia," kata dia.

Dikatakan, WBTB ini harus dihidupkan ekosistemnya. Sehingga ada nilai tambah pada bagian hilirisasi potensi budaya.

"Kementerian Kebudayaan juga tengah mendaftarkan sejumlah objek menjadi WBTB Dunia oleh Unesco," kata dia.

Penambahan enam WBTB di tahun 2025 ini semakin memperpanjang daftar warisan budaya Jepara yang telah diakui secara nasional.

Sebelumnya, Jepara telah memiliki beberapa WBTB, antara lain Seni Ukir (2015), Lomban, Perang Obor, dan Jembul Tulakan (2020), Tenun troso (2022),.Kentrung, Emprak (2023), Macan Kurung, dan Barikan (2024).

Dengan penetapan WBTB 2025 ini, diharapkan masyarakat Jepara semakin termotivasi untuk menjaga keunikan dan kekayaan budaya lokalnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait