Prihatin Warga Jepara Berobat ke Kudus, Muhammadiyah Dirikan RS Aisyiyah Siti Walidah Didukung Alkes Moderen

Prihatin Warga Jepara Berobat ke Kudus, Muhammadiyah Dirikan RS Aisyiyah Siti Walidah Didukung Alkes Moderen

Bupati Witiarso mengapresiasi pendirian rumah sakit baru di bawah pengelolaan Muhammadiyah. --

JEPARA, diswayjateng.com - Meskipun wilayah JEPARA diklaim sebagai salah satu kabupaten terkaya di Jawa Tengah, namun ternyata masih banyak warganya yang memilih berobat ke sejumlah rumah sakit di Kudus. Kondisi tersebut membuat pihak Muhammadiyah prihatin. Karena itu, yayasan milik ormas terbesar kedua ini mendirikan RS Aisyiyah Siti Walidah di JEPARA

Ketua Pengurus Wilayah Muhamadiyah Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir mengatakan, pembangunan rumah sakit ini adalah langkah Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Jepara.

“Mungkin pelayanan kesehatan di Jepara dianggap belum qualified. Karena itu, kami mendirikan rumah sakit dengan pelayanan prima kelas premium, seimbang dengan potensi Jepara,” ujar Tafsir. 

Paparan itu dikatakan Tafsir usai agenda peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan RS Aisyiyah Siti Walidah Jepara pada Kamis (11/12/2025).

Tafsir menyebut bahwa kehadiran Rumah Sakit Aisyiyah Siti Walidah Jepara ini merupakan rumah sakit ke 56 di Jawa Tengah atau ke-124 se- Indonesia dan RS Aisyiyah ke-10. 

"Kami mengucapkan selamat kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah Jepara, serta terima kasih kepada Pemkab Jepara atas dukungannya,” ujar Tafsir. 

Menurut Tafsir, RS Aisyiyah Siti Walidah Jepara nantinya akan berstatus RS tipe C dengan orientasi premium.

RS setempat bakal dilengkapi peralatan ksehatan moderen, poli pelayanan jantung, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas terhadap layanan tersebut.

"Kontraktor menyanggupi penyelesaian pembangunan RS Aisyiyah Siti Walidah selama satu tahun," terang Tafsir. 

Tafsir menjelaskan, lahan rumah sakit setempat memiliki luas lebih dari 5.000 meter. Dengan luasan itu sudah memenuhi standar pendirian rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100–150 tempat tidur.

"Dana pembangunan sebesar Rp 90 miliar mencakup gedung dan alat kesehatan, di luar pembelian tanah senilai Rp 22 miliar, " tuturnya. 

Tafsir juga mengungkapkan siklus keuangan rumah sakit pada masa awal operasional. Dalam tahun pertama hingga ketiga biasanya defisit, karena tidak ada rumah sakit yang surplus pada masa awal beroperasi. 

"Baru tahun keempat cukup, dan tahun kelima biasanya mulai surplus. Ini perjalanan normal rumah sakit,” paparnya.

Dengan dimulainya pembangunan RS Aisyiyah Siti Walidah, masyarakat Jepara diharapkan segera mendapatkan layanan kesehatan yang lebih lengkap, modern, dan berkualitas tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: