Evaluasi 2025, Wali Kota Arahkan Selasar Kartini Jadi Pusat Literasi Salatiga

Evaluasi 2025, Wali Kota Arahkan Selasar Kartini Jadi Pusat Literasi Salatiga

ARAHAN : Wali Kota Salatiga Robby Hernawan saat memberikan arahan di tengah kegiatan Coffee Morning di Salatiga. Foto : ist/Erna Yunus Basri--

SEMARANG - Menjelang tutup tahun 2025, Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG, memberikan satu arahan khusus agar kawasan Selasar Kartini menjadi pusat Literasi Salatiga


Hal ini ditekankan Wali Kota saat menghadiri Coffee Morning Evaluasi Kinerja Tahun 2025 dan Rencana Program Tahun 2026 bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpersip) Kota Salatiga. 

Dalam kegiatan turut dihadiri Pj. Sekretaris Daerah, serta Kepala OPD terkait diantaranya Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Diskominfo, BPKPD, dan Bappeda Kota Salatiga.

Kegiatan dipusatkan di Kantor Dinpersip Kota Salatiga Senin 15 DDesember2025 itu, juga menguak sejumlah potensi besar dalam pengembangan kreativitas, termasuk di bidang literasi.

"Kota Salatiga memiliki potensi besar dalam pengembangan kreativitas, termasuk di bidang literasi," kata Wali Kota Salatiga Robby Hernawan

Menurutnya, Salatiga perlu memiliki ciri khas literasi, salah satunya melalui penguatan penulis-penulis lokal yang mengangkat nilai kesejarahan dan identitas kota. Termasuk, pengembangan aktivitas literasi yang berkelanjutan.

Dalam arahannya, Wali Kota menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan Selasar Kartini pada tahun 2026 untuk dijadikan sebagai pusat literasi Kota Salatiga. 

"Kawasan Selasar Kartini tidak hanya berfungsi sebagai ruang rekreasi, tetapi menjadi pusat kegiatan literasi yang berkualitas, edukatif, dan inklusif," ungkap dia. 

"Saya setuju Selasar Kartini dikembangkan menjadi pusat literasi Salatiga. Semua harus dikolaborasikan agar menjadi ruang yang nyaman dan memiliki nilai edukasi," ujarnya. 

Kepala Dinpersip Kota Salatiga, Sarwanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa pada tahun 2025 Dinpersip mengelola lima program utama, meliputi pembangunan gedung perpustakaan, pelestarian naskah kuno, pengolahan arsip, pemusnahan arsip, serta perizinan arsip. 

Wali Kota juga menegaskan pentingnya kualitas kinerja yang tidak sekadar menyelesaikan program, tetapi mampu melampaui ekspektasi.

"Kerja itu jangan pas-pasan hanya selesai program, tetapi harus di atas ekspektasi. Itu yang kita harapkan," tegasnya.

Total anggaran tahun 2025 sebesar 9,8 miliar rupiah yang bersumber dari APBD, mencakup belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. 

Sementara itu, alokasi anggaran Dinpersip untuk tahun 2026 direncanakan sebesar 6,7 miliar rupiah.



Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: