Jembatan Kalierang Kabupaten Tegal Ambruk saat Dibongkar, Diduga Sudah Korosi

Jembatan Kalierang Kabupaten Tegal Ambruk saat Dibongkar, Diduga Sudah Korosi

CEK - Pekerja mengecek lokasi jembatan.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id ‎--

SLAWI, diswayjateng.id – Proses pembangunan Jembatan Kalierang di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, memakan insiden. Jembatan lama yang sedang dalam tahap pembongkaran ambruk pada Minggu (14/9/2025).

Akibat kejadian tersebut, lima orang pekerja yang tengah beristirahat di atas jembatan ikut menjadi korban dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

‎Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal, Teguh Dwijanto Rahardjo, menjelaskan bahwa runtuhnya jembatan bukan disebabkan oleh kesalahan teknis pelaksanaan, melainkan karena faktor usia konstruksi yang sudah puluhan tahun.

‎“Jembatan lama itu memang sudah waktunya diganti. Banyak bagian rangka baja yang korosi, tumpuan rol sudah tidak berfungsi dengan baik, dan struktur mengalami deformasi tinggi. Jadi ketika proses pelepasan bagian atas dilakukan, kekuatan jembatan tidak lagi mampu menahan,” terangnya.

BACA JUGA:DPUPR kabupaten Tegal Perbaiki Jalan Rusak di Kertasari

BACA JUGA:DPUPR Kabupaten Tegal akan Perbaiki Jembatan Kalierang Cilongok yang Berlubang

‎Menurut Teguh, proses pembongkaran yang dilakukan sudah sesuai tahapan, yakni pelepasan angin-angin atau bracing jembatan secara searah. Namun karena kondisi material yang sudah rapuh, jembatan kehilangan keseimbangan hingga ambruk.

‎“Ini murni karena faktor usia. Jadi bukan kesalahan teknis. Bisa dibilang kebetulan saat dibongkar, struktur yang sudah lemah langsung runtuh,” imbuhnya.

‎Pembangunan Jembatan Kalierang sendiri telah dimulai sejak 27 Juni 2025 dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender. Pekerjaan tersebut menggunakan pagu anggaran Rp3 miliar dengan nilai kontrak Rp2,958 miliar. Target penyelesaian dijadwalkan pada 23 November 2025 dengan masa pemeliharaan 180 hari.

‎Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jembatan rangka baja tipe B dengan bentang sepanjang 60 meter. Jembatan ini nantinya akan menjadi akses penting yang menghubungkan tiga kecamatan, yakni Balapulang, Bojong, dan Jatinegara.

BACA JUGA:Cegah Kecelakaan, DPUPR Kabupaten Tegal Menguji 50 Tenaga Konstruksi

BACA JUGA:DPUPR Kabupaten Tegal Optimis Proyek Rehab Kantor Kecamatan Kramat Selesai Tepat Waktu

‎“Kalau sudah selesai, manfaatnya akan sangat besar untuk mobilitas masyarakat dan distribusi hasil pertanian. Jadi proyek ini tetap kita lanjutkan dengan pengawasan ketat agar selesai tepat waktu,” tandas Teguh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: