Kasus Perundungan Pelajar di Jepara Meroket, Guru Dihimbau Waspada Ketat

Kasus Perundungan Pelajar di Jepara Meroket, Guru Dihimbau Waspada Ketat

Wabup Hajar usai menjadi Pembina Upacara Peringatan HGN dan HUT Ke 80 PGRI di Desa Gelang Kecamatan Keling Jepara-Arief pramono-

Hajar menilai bahwa mayoritas sekolah masih mengandalkan metode tradisional. Tantangan dalam kedua isu ini adalah kesiapan guru serta mempertegas bahwa peran guru sebagai motor transformasi pembelajaran tidak dapat ditunda. 

Seiring dengan fenomena ini, Hajar menyebut bahwa sebenarnya ada peluang besar dari perkembangan teknologi. 

Laporan progres teknologi menunjukkan, 65 persen pekerjaan masa depan akan melibatkan kemampuan komputasional, termasuk pemrograman dasar.  

Bahkan pembelajaran berbasis AI (Artificial Intelligence) mengalami pertumbuhan penggunaan lebih dari 200 persen di sekolah-sekolah Indonesia dalam dua tahun terakhir. 

Hajar mempersilahkan para guru untuk menyiapkan diri agar memiliki kompetensi untuk memanfaatkan teknologi digital dan AI dalam pembelajaran. 

"Kita jangan tertinggal. Coding dan kecerdasan buatan harus menjadi bagian dari ekosistem belajar, bukan untuk pengganti guru, tetapi untuk memperkuat efektivitas kerja kita," pinta Hajar. 

Hajar meminta para guru untuk meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan terhadap radikalisme yang menyasar anak. 

"Manfaatkan teknologi, coding, dan AI sebagai alat untuk memajukan pembelajaran," pungkasnya. 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: