Ratusan Penari Siap Unjuk Talenta di Bumi Kartini Menari 2025
Audiensi DKD dan Bupati Jepara Witiarso Utomo terkait Bumi Kartini Menari.-arief pramono/diswayjateng.id-
JEPARA, diswayjateng.id- Pergelaran Bumi Kartini Menari bakal memeriahkan Hari Tari Sedunia tahun 2025. Gelar tarian massal ini, sebagai sinergi antara Pemkab Jepara dan Dewan Kesenian Daerah (DKD) untuk tingkatkan kualitas dan daya saing seni tari lokal.
Kolaborasi ini tercetus, saat audiensi antara DKD dan Bupati Jepara Witiarso Utomo, Dalam pertemuan itu, Ketua III DKD Jepara, Sarjono melaporkan kesiapan pergelaran Bumi Kartini Menari.
Agenda pagelaran tari ini, dijadwalkan berlangsung pada 27 April 2025 di Alun-Alun I Jepara. Pagelaran juga ikut dimeriahkan program Jepara In Fashion 2025 (JIF).
“Kami sudah koordinasi dengan JIF, nanti agenda Hari Tari menggunakan panggung JIF,” ujar Sarjono di hadapan Bupati Witiarso Utomo dan pimpinan perangkat daerah terkait, Kamis (17/4/2025).
BACA JUGA:Bupati Witiarso Lega, Muhammadiyah dan NU Kompak Kawal Jepara Mulus
BACA JUGA:Jepara Tuan Rumah Kraprov 2025, Ternyata Ini Manfaat bagi Bumi Kartini
Sementara itu, Komite Tari DKD Jepara, Chlara Tri Puspitasari, menyampaikan, kegiatan tahunan ini telah digelar sejak tahun 2021. Tahun penyelenggaraan kali ini menampilkan beragam genre. Yakni tari tradisional hingga genre popular, seperti K-Pop.
Sebagai penutup, panggung pagelaran Bumi Kartini Menari akan menampilkan sendratari. Ditambah aksi khas dari komunitas barongan cilik.
“Ada juga musik-musik tradisional, dan ada beberapa komunitas, seperti teman-teman komunitas barongan dewasa,” jelasnya.
Namun demikian, DKD Jepara juga menyoroti kendala teknis yang masih sering dihadapi para pelaku seni. Ketiadaan panggung tetap membuat mereka bergantung pada fasilitas pihak luar.
“Selama dua tahun terakhir, kami hanya bisa menumpang panggung dari EO. Kami harap ke depan ada fasilitas khusus untuk komunitas tari,” imbuh Joharta Adi Putra, anggota DKD lainnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Witiarso menyatakan dukungan penuh. Ia berniat menjadikan seni tari maupun kesenian budaya lokal lainnya, sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
“Kita harus jadikan kesenian daerah sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif. Penari jangan hanya sekadar menyalurkan hobi, tapi juga bisa mendapat penghasilan dari situ,” terang Witiarso.
Menurutnya, Pemkab Jepara segera menyediakan fasilitas dasar. Diantaranya panggung, lokasi, dan pelatihan. Namun kreativitas komunitas tari tetap menjadi kunci utama, dalam menciptakan daya tarik wisata serta peluang ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: