Satu Tahun Ada 2.500 Lulusan SMK, Pelatihan Welder Wonosobo Buka Peluang Kerja ke Jepang

Minggu 21-12-2025,08:13 WIB
Reporter : Ari Sunandar
Editor : Laela Nurchayati

WONOSOBO, diswayjateng.com - Pelatihan welder Wonosobo buka peluang kerja ke Jepang bagi 2.500 lulusan SMK Wonosobo tiap tahunnya. Program ini dijalankan LPK Bina Mandiri bersama ACE Jepang dan Desa Migran Emas Wonosobo.

Kebutuhan tenaga kerja pengelasan di Jepang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi itu menjadi peluang besar bagi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), khususnya di Kabupaten Wonosobo yang setiap tahun meluluskan sekitar 2.500 siswa.

Kerja sama antara LPK Bina Mandiri dan ACE Jepang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Wonosobo pada Sabtu (20/12/2025). Program ini menitikberatkan pada peningkatan kompetensi teknis melalui pelatihan welder Wonosobo bersertifikat internasional.

Direktur LPK Bina Mandiri, Doni Khojin, menegaskan lembaganya berfokus menyiapkan tenaga kerja siap industri.

BACA JUGA:Paska Ambruk, DPUPR Siapkan Perbaikan Jembatan Muncar Wonosobo Tahun 2026

BACA JUGA:Jembatan Muncar Ambruk, Warga di Wonosobo Bangun Jalur Darurat dari Bambu

"Kami memastikan skill peserta benar-benar sesuai standar Jepang, dari ship building hingga pipa bertekanan," ujarnya.

Setiap tahun, lebih dari 800 peserta mengikuti pelatihan pengelasan dengan materi berbasis kebutuhan industri global. Durasi pelatihan bervariasi antara satu hingga tiga bulan, tergantung spesialisasi bidang, mulai dari konstruksi, oil and gas, hingga piping.

Standar Kompetensi Internasional

Peserta pelatihan welder Wonosobo tak hanya dibekali kemampuan teknis, tetapi juga sertifikasi kompetensi. Jenjangnya meliputi fillet weld hingga posisi 6G, yang menjadi syarat penting bagi calon pekerja di perusahaan Jepang.

Pelatihan dibuka untuk peserta dari dalam dan luar Wonosobo, sejalan dengan program Desa Migran Emas. Desa ini mengusung konsep pemberdayaan tenaga kerja berbasis desa, dengan target agar setiap lulusan SMK memiliki keterampilan spesifik sesuai kebutuhan pasar luar negeri.

BACA JUGA:Kasus Narkotika Dominasi Pemusnahan Barang Bukti oleh Kejari Wonosobo di Akhir Tahun

BACA JUGA:Kejari Wonosobo Musnahkan Barang Bukti 29 Perkara Pidana di Akhir 2025

Perwakilan ACE Jepang menilai kualitas program inilah yang membuat tenaga kerja asal Wonosobo diminati industri Jepang.

"Kami melihat keseriusan dalam proses pelatihan dan sertifikasi. Hal ini penting agar hasilnya sesuai standar perusahaan Jepang," ucapnya.

Dukungan Pemerintah dan Skema Penempatan

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) juga mendukung upaya peningkatan kualitas tenaga kerja daerah. Menurut perwakilan KP2MI, Revina Purnama Panjaitan, calon pekerja wajib menempuh jalur resmi lewat skema business to business (B2B) atau program Specified Skilled Worker (SSW).

Kategori :