PANGKAH, diswayjateng – Keluhan klasik soal banjir kembali mencuat di Desa Bogares Lor, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Wilayah yang berada di RT 04 dan RT 05 RW 01 itu disebut kerap dikepung air setiap musim hujan.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, luapan air yang masuk ke permukiman kerap merusak perabotan warga dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Persoalan tersebut mencuat saat anggota DPRD Kabupaten Tegal, Muhammad Alfian Adipradana, menggelar reses masa persidangan I tahun 2025–2026, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan reses yang digelar di Desa Bogares Lor itu dipadati warga yang ingin menyampaikan aspirasi mereka.
BACA JUGA:Marak Kasus Bullying di Tegal, Komisi IV DPRD Angkat Suara
BACA JUGA:DPRD Tegal Usul Ranperda Infrastruktur Jalan Berkelanjutan
Sejumlah warga mengaku banjir semakin parah sejak adanya pengecoran jalan di wilayah tersebut. Tanpa saluran pembuangan air yang memadai, limpasan air hujan langsung mengalir ke permukiman.
“Kalau hujan deras, air cepat naik. Masuk rumah, perabotan kami banyak yang rusak. Kami berharap sekali ada drainase baru, soalnya kalau dibiarkan lama-lama makin parah,” keluh Slamet, warga RT 04.
Senada dengan itu, Siti Aminah, warga RT 05, menyampaikan bahwa warga sudah berkali-kali melakukan kerja bakti, tetapi hasilnya tidak signifikan.
“Got sudah kami bersihkan, tapi kalau salurannya tidak dibangun, ya tetap saja banjir. Kami mohon pemerintah memperhatikan RW 01 ini,” ungkapnya.
BACA JUGA:DPRD Desak Pemkab Tegal segera Benahi SDN Timbangreja 2
Menanggapi keluhan tersebut, Alfian yang juga Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal membenarkan bahwa wilayah RW 01 memang langganan banjir. Ia menilai kondisi dapat semakin buruk setelah adanya pengecoran jalan yang mengubah arah aliran air.
“Saya melihat langsung kondisinya. Memang perlu segera dibangun drainase di RW 01 agar air tidak masuk ke rumah warga. Kami akan mengusulkan ke dinas terkait supaya tahun depan bisa dianggarkan,” tegas Alfian yang juga Sekretaris Fraksi Golkar tersebut.
Menurutnya, kegiatan reses merupakan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan permasalahan secara langsung. Aspirasi warga Bogares Lor, kata Alfian, akan menjadi prioritas untuk diperjuangkan dalam pembahasan anggaran daerah.