Ancaman Bencana Alam Intai Wilayah Kudus, Relawan NU Disiagakan
Bupati Samani mantapkan kesiapan relawan NU dalam Jambore dan apel kesiagaan bencana. --
KUDUS, diswayjateng.com - Kesiapan para relawan Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Kudus terus diasah kepiawaiannya. Pasalnya, ancaman bencana alam mulai mengintai wilayah Kudus.
Kesiapan itu ditunjukan kalangan relawan NU saat Jambore dan Apel Gelar Pasukan relawan NU Kudus yang digelar di kompleks Majelis Wali Cabang NU Kudus.
Kegiatan ini menjadi wadah peningkatan kapasitas relawan, saat menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kudus.
Dalam Jambore relawan NU yang dibuka Bupati Kudus Samani Intakoris, mengapresiasi pengabdian para relawan yang selama ini aktif dan ikhlas membantu masyarakat Kudus.
“Saya berterima kasih dan apresiasi kepada Relawan NU yang selama ini telah bahu membahu bersama BPBD Kudus dalam membantu masyarakat,” ujar Samani pada Sabtu pagi (6/12/2025).
Samani menyebut, apel gelar pasukan merupakan langkah penting untuk memastikan kesiapan seluruh unsur kebencanaan.
“Apel gelar pasukan ini sebagai bentuk kesiapan nyata seluruh unsur dalam menghadapi potensi bencana. Kegiatan ini menguatkan sinergi Relawan NU dengan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat,” tegasnya.
Pihaknya juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas relawan melalui rangkaian kegiatan jambore.
“Relawan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Jambore dan apel relawan ini akan mengasah keterampilan dan menambah pengetahuan dalam rangka penanganan bencana,” jelasnya. 
BPBD Kudus petakan daerah rawan bencana longsor dan banjir di Kota Kretek--
Petakan Desa Rawan Bencana
Sementara itu, memasuki musim ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus memitigasi potensi bencana tanah longsor.
Dari analisa yang dilakukan BPBD Kudus, terdapat 16 desa di dua kecamatan yang masuk dalam kategori rawan bencana alam.
Dari total 132 desa atau kelurahan di Kudus, terdapat 16 desa di Kecamatan Dawe dan Gebog yang rawan longsor.
"Terdapat 16 desa yang dikategorikan rawan longsor. Berdasarkan pemetaan terbaru, klaster rawan longsor di Kecamatan Dawe dan Gebog," ujar Kepala BPBD Kudus, Eko Hari Djatmiko.
Eko Hari Djatmiko memaparkan, belasan desa dengan potensi atau riwayat longsor di Kecamatan Gebog meliputi Rahtawu, Menawan, Jurang, dan Kedungsari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
