
PATI, diswayjateng.id- Upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pati dilakukan melalui program inovatif. Program yang kembali digaungkan yakni Bersama Identifikasi Stunting (Berdenting).
Melalui program Berdenting, Pemkab Pati berkomitmen memperluas jangkauan pelayanan kesehatan anak. Selain itu, memperkuat peran keluarga menciptakan generasi yang sehat dan bebas stunting.
Kali ini, program Berdenting disosialisaikan di Kantor Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. Agenda ini dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Pati, Ny. Atik Sudewo.
Atik Sudewo menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menangani stunting. TP-PKK Kabupaten tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan kolaborasi erat dengan PKK tingkat kecamatan, desa serta Dinas Kesehatan dan dinas lainnya.
Atik juga mengapresiasi kegiatan Berdenting yang digagas Dinas Kesehatan Pati. Langkah Ini bentuk nyata kolaborasi mulai dari desa, posyandu, hingga lintas instansi.
“Kegiatan ini gratis, jadi manfaatkanlah untuk periksa dan konsultasi. Ini kesempatan emas," pinta Atik Sudewo yang juga istri Bupati Pati.
Atik menyebut, sebanyak 160 anak di Kabupaten Pati telah teridentifikasi mengalami gangguan pertumbuhan. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dari tingkat posyandu.
Atik menegaskan, temuan tersebut bukanlah vonis, melainkan peluang untuk deteksi dini dan intervensi cepat.
"Jangan berkecil hati jika hasil pemeriksaan menunjukkan ketidaksesuaian. Justru dengan deteksi awal, kita bisa memberikan penanganan yang tepat dan terarah, bahkan dengan bantuan dokter spesialis dan tenaga ahli dari Dinas Kesehatan," tegasnya.
Tak hanya layanan medis, kegiatan Berdenting juga melibatkan edukasi gizi, konseling kejiwaan dan pemeriksaan menyeluruh bagi anak-anak yang hadir.
Adapun RS Keluarga Sehat Pati dan Danone, juga turut ambil bagian dalam memberikan dukungan teknis dan logistik.
Atik mengingatkan pentingnya peran orang tua, tidak hanya ibu, dalam menjaga tumbuh kembang anak.
Ia menyoroti kebiasaan memberi gawai kepada anak sebagai pengganti perhatian, yang menurutnya bisa berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan sosial anak.
"Jangan biarkan anak terlalu akrab dengan HP. Kalau sudah kecanduan, Ibu sendiri yang susah. Anak bisa berperilaku agresif atau tidak patuh. Mari lebih peka dan peduli," imbaunya.