Semua aspek itu menjadi tantangan berat yang hanya bisa ditangani oleh sektor swasta yang memang bergerak di bidang tersebut.
"Membangun industri otomotif tidak cukup dengan semangat. Butuh modal besar, jaringan distribusi, dan daya saing tinggi. Itu semua bukan peran pemerintah," tegasnya.
Meski kini Esemka berada di bawah kendali penuh sektor swasta, Jokowi berharap produksi mobil tersebut bisa terus berlanjut, menyerap tenaga kerja, dan memberdayakan industri komponen lokal.
"Kalau bisa diproduksi massal tentu bagus, bisa menyerap tenaga kerja dan memacu ekonomi daerah. Tapi sekali lagi, ini tantangan berat. Bahkan merek-merek ternama Eropa pun banyak yang tutup di sini," ujarnya.