JAKARTA, diswayjateng.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengoptimalkan teknologi 'Weigh In Motion' (WIM) di 78 titik strategis di seluruh jaringan jalan tol yang dikelola.
Hal ini diungkap Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri Wiyanti, saat kunjungan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo ke lokasi kecelakaan di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Ruas Tol Jagorawi 4 Februari 2025, lalu.
Fitri menegaskan sebagai bagian dari solusi, Jasa Marga mengidentifikasi lebih dari 2.300 kendaraan ODOL per bulan secara 'real-time..
"Sistem ini terbukti efektif mengidentifikasi lebih dari 2.300 kendaraan ODOL per bulan secara 'real-time'," ucapnya.
BACA JUGA: Mba Ita Menangis Saat Sidang DPRD Penetapan Wali Kota Semarang yang Baru, Titip PR Masalah Banjir
BACA JUGA: 1.817 Hektare Sawah Terdampak Banjir Batang, Irigasi Banyak yang Rusak
Inovasi teknologi dan kolaborasi data dengan aparat penegak hukum menjadi kunci untuk penindakan preventif.
Jasa Marga, lanjut dia, berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengawal keselamatan dan keberlanjutan infrastruktur.
Setiap insiden di jaringan jalan tol kami menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan layanan nasional.
Terkait insiden di GT Ciawi 2, Fitri menandaskan, Jasa Marga telah memulihkan 80% kapasitas gardu tol pasca kecelakaan.
BACA JUGA: Kepala Disperindagkop Batang: Stok Gas Elpiji 3Kg Aman, Tunggu Kebijakan Sub Pangkalan
BACA JUGA: Malam Jumat Kliwon di Batang, Ajang Para Seniman Tampil di Pentas Seni Tradisional
"Jasa Marga terus berupaya mempercepat proses perbaikan dan mengoptimalkan kapasitas gardu di GT Ciawi 2 untuk meminimalisasi gangguan arus lalu lintas," imbuhnya.
berkomitmen dalam mendukung upaya sistematis penanganan kendaraan pasca kecelakaan di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2.
Insiden tersebut menjadi pengingat kritis akan urgensi sinergi antar instansi guna memitigasi risiko ancaman keselamatan pengguna jalan dan kerusakan infrastruktur.
BACA JUGA: Raperda Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil di Jateng Disetujui
BACA JUGA: Kasus Penghapusan Bansos, Warga Sidomulyo Gugat Polri
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menandaskan, 'Over Dimension dan Over Load' (ODOL) tidak hanya mengancam keselamatan tetapi juga membebani ekonomi nasional melalui kerusakan infrastruktur yang masif.
Disampaikan Dody Hanggodo, biaya preservasi jalan tol akibat ODOL bisa meningkat 5 kali lipat dari anggaran normal.
Hal ini ditegaskan dia, menjadi satu tantangan bersama.
"Khususnya bagi Kementerian PU, Korlantas Polri, Kemenhub, dan operator jalan tol," tegas Dody.
BACA JUGA: Sosialisasi Optimalisasi ZIS di Kalangan Guru ASN Kabupaten Tegal
BACA JUGA: Budaya Religius Warga SD Negeri Danawarih 03 Kabupaten Tegal
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho menandaskan data traffic counting terbukti efektif menentukan pengambilan keputusan strategis ditengah kesiapan jalur operasi Ketupat Lebaran 2025.
Hal ini diungkap Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho memastikan kesiapan jalur lalu-lintas Operasi Ketupat Lebaran 2025 di Jalan Tol Jakarta-Cikampe, Rabu 5 Februari 2025.
Kunjungan ini disambut oleh Direktur Operasional PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Pratomo Bimawan Putra, serta jajaran perwakilan dari Jasa Marga Grup yaitu Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator Yoga Tri Anggoro, Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan Charles Lendra dan pejabat lainnya.
Dalam kunjungannya, Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho saat mengunjungi k, Rabu 5 Februari 2025.
Adanya data traffic counting sangat membantu jajaran Polri terutama dalam saat operasi Ketupat Lebaran 2025.
"Saya sangat mengapresiasi kepada Jasa Marga grup atas upaya menghadirkan data traffic counting. Saya ucapkan terima kasih kepada Jasa Marga dan seluruh anak usahanya dan ke depannya agar terus dapat meningkatkan pelayanan," kata
Brigjen Agus Suryonugroho.
Ada pun titik kesiapan lalu-lintas Operasi Ketupat Lebaran 2025 yang dipantau Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho berlokasi di KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek.