Antrian Gas 3Kg Mengular di Salatiga, Imbas Aturan Baru Pemerintah

Selasa 04-02-2025,12:28 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Laela Nurchayati

SALATIGA, diswayjateng.id - Antrean gas 3kg mengular sejak pagi buta di sejumlah titik agen penyaluran gas elpiji di Kota Salatiga.

Antrean gas 3kg ini dikarenakan banyak warga yang belum mengetahui jika penyaluran gas elpiji secara eceran saat ini tidak boleh lagi dilakukan di tingkat agen ataupun warung-warung.  

Alhasil, warga pun mengalihkan perburuan gas 3kg ke tingkat pangkalan sesuai instruksi Menteri BUMN.

"Saya antri di agen UD Rakyat Blauran yang biasanya menjual gas 3 kg namun sampai sini diumumkan tidak lagi menjual gas 3 kilo.  Padahal sudah sejak malam saya mencari sulit," kata Zaenal warga Salatiga, yang membawa dua tabung gas kosong.

BACA JUGA: Sabu-sabu Mendominasi, Polres Kudus Bongkar Lima Kasus Narkoba Sepanjang Tahun 2025

BACA JUGA: Gedung Baru Pusat Layanan Perpusda Kabupaten Pemalang Diperkirakan Dibuka 2026

Hal yang sama diungkapkan seorang pedagang es dan warung kelontong, Elya arga Argomulyo.

Bahwa dirinya terpaksa menutup salah satu usaha karena gas 3kg yang digunakan harus bergantian.  

Ia menilai, keputusan pemerintah menutup penjualan di tingkat agen ataupun warung-warung sangat disesali.

Mengingat ketika sampai di pangkalan pun terjadi antrean yang cukup panjang dan itu pun tidak mesti kebagian jatah.

BACA JUGA: Inflasi Jateng Januari 2025 Capai 1,28 Persen, Deflasi Bulanan Terjadi Akibat Diskon Listrik

BACA JUGA: Tanggul Sungai Plumbon Jebol, Menggenangi Lima Rumah di Mangunharjo Semarang

"Meski menggunakan syarat KTP namun sebagian besar pangkalan sudah menyediakan bagi pelanggan dengan konsumsi besar dan terkadang tidak melayani pedagang kecil ataupun rakyat kecil untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Elya.

 

Membantah Kelangkaan Gas 3Kg
Seorang pengelola pangkalan gas 3 kg yang berjalan 15 tahun lamanya, sekaligus Anggota Komisi B DPRD Salatiga Hj. Riawan Woro Endartiningrum, SE., MM., membantah jika terjadi kelangkaan gas 3 kg di Salatiga.  

Woro beranggapan, gas 3 kg saat ini sulit ditemui di Salatiga salah satunya dipicu momen besar diantaranya Natal dan Tahun Baru serta perayaan keagamaan Isra' Mi'raj dan Imlek yang terjadi libur panjang.

BACA JUGA: Perpisahan Mba Ita, Pemkot Semarang Hibahkan 10 M untuk Pembangunan Gedung PCNU

BACA JUGA: Puspo Wardoyo Siap Dirikan 5.000 SPPG untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

"Sehingga, ketika libur panjang itu Kota Salatiga sebagai daerah jujugan liburan keluarga dari berbagai daerah terjadi peningkatan permintaan akan kebutuhan gas terjadi lonjakan yang luar biasa," ujarnya.

Belum lagi, adanya 'serbuan' permintaan warga dari luar KTP Kota Salatiga. Meskipun sama-sama Warga Negara Indonesia (WNI), namun secara ketentuan Pertamina sudah ada ketetapan zona penjualan gas 3 kg.  

"Aturan pemerintah terkait penyaluran gas 3 kg hanya di tingkat pangkalan sebenarnya bukan sebuah hal yang sulit untuk didapati karena di setiap Kelurahan di Salatiga tersedia pangkalan. Sehingga, sebagai pelaku pangkalan ketika di sejumlah media massa atau media sosial menyebutkan terjadi kelangkaan itu tidak benar," tandasnya.

Ia menerangkan, jika banyak warga Salatiga sulit mendapatkan gas Elpiji 3 Kg karena masyarakat dari daerah tetangga yang mendatangi Salatiga mengambil data kuota Salatiga berdalih sama-sama ber-KTP Indonesia.

BACA JUGA: Pj Wali Kota Yasip Khasani Minta Maaf Belum Bisa Cairkan TPP di Bulan Januari ke ASN Salatiga

BACA JUGA: Resmi Dilantik, Pemgentasan Anak Tidak Sekolah Jadi Prioritas Program Kerja PC Fatayat Wonosobo

"Sebenarnya tidak benar (kelangkaan Gas 3 Kg), karena kuota untuk Salatiga sudah sesuai dan itupun disalurkan di masing-masing pangkalan secara terjadwal. Sebenarnya kebutuhan Salatiga sudah terpenuhi namun mengingat Salatiga dikelilingi daerah tetangga sehingga, jatah Salatiga sering kali habis meskipun syaratnya KTP," imbuhnya.

Kategori :