SRAGEN, diswayjateng.id – Pendukung Bupati dan Wakil Bupati terpilih Sigit Pamungkas – Suroto (Sipto) menggelar syukuran pada Sabtu (18/1) malam. Lantas pada kesempatan pidato Ketua Tim Pemenangan Agus Fatchurrahman selain meminta mereka tidak berkantor di Kantor Pemda Terpadu.
Mantan Bupati Sragen periode 2011-2016 tersebut juga meminta untuk berani membongkar icon tugu gading alun - alun Sragen yang dicetuskan oleh Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang selama ini menjadi kebanggaan Kabupaten Sragen.
”Sigit-Suroto memotong Gading bukan yang pertama. Tugu Gading di SDN 4 Sragen sudah dipotong sekarang. Kalau kepala sekolah saja berani, masak bupati dan wakil tidak berani memotong gading di alun-alun,” seru Agus
Acara yang digelar di Lapangan desa Mojorejo ini cukup banyak dihadiri pendukung. Mantan Bupati Agus Fatchurrahman berkesempatan menyampaikan pidato politiknya. Sejumlah gagasan disampaikan Agus untuk nanti dilaksanakan Sigit saat memerintah sebagai Bupati Sragen nanti.
“Kalau boleh saya minta, Lebih baik saya omongkan daripada ganjel di hati. Dek Sigit dan Mas Suroto Saya minta kantornya tetap di kantor Pemda lawas. Itu kantor punya Sejarah dan pengalaman banyak orang, puluhan tahun. Tidak sekedar ditinggal karena ingin meninggalkan legacy, warisan yang bisa disawang wong Sragen,” ujar Agus.
Agus menyampaikan agar sekretariat daerah (Setda) juga berkantor di kantor lama. Lantas kantor pemda terpadu agar diisi oleh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sementara Sigit Pamungkas menyampaikan dalam sambutan politiknya bahwa kemenangan ini atas kerja tim. Dia menyampaikan semua pihak memiliki kontribusi. Pihaknya juga mendengar bahwa competitor Bersiap-siap untuk kompetisi maju 5 tahun mendatang. Dia menegaskan pihaknya berpikir untuk Masyarakat Sragen. ”Kalau disana sudah mempersiapkan 5 tahun lagi, disini kami memikirkan bersama rakyat kemajuan kita bersama,” ujar Sigit.
Dia menerima pesan Agus Fatchur Rahman untuk tetap rukun dengan Suroto selama memimpin Sragen. Sigit juga berterima kasih pada keluarga Menteri Wihaji dan Menteri Bahlil Lahadalia.