SALATIGA, diswayjateng.id - Inspektur Jenderal Kemnaker RI, Dr. Ir. Roni Dwi Susanto, M.Si., mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot jangan pernah tergoda dengan perilaku koruptif.
Mengingat, satu kasus korupsi masa kadaluwarsanya 18 tahun.
"Artinya masih bisa diselidiki dan diminta pertanggungjawabannya sampai jangka waktu tersebut apabila terbukti tersangkut masalah korupsi," kata Roni saat menjadi narasumber dalam Seminar Pemerintah Kota Salatiga dalam Merubah Paradigma Budaya Kerja di Ruang Kaloka, Rabu 15 Januari 2025.
Hadir dalam seminar nasional ini, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani sebagai tuan rumah, ASN di lingkungan Pemkot Salatiga, dan sejumlah tamu undangan.
Dalam arahannya, Roni juga mengingatkan apabila seorang ASN terjerat dalam tindakan korupsi harta hasil dari korupsi tidak akan berkah.
"Baik untuk diri kita maupun keluarga kita nantinya," pungkasnya.
BACA JUGA: DPRD Jateng Periode 2024-2029: 60 Persen Anggota Baru, Harapan Perubahan Positif
BACA JUGA: 212 Unit Motor Segera Disidangka, Ini Jalan di Sragen yang Sering Digunakan untuk Balap Liar
ASN Pemkot Salatiga, dimintanya untuk terus menjaga loyalitas. Selain tentunya, integritas dan profesional turut dijunjung bersama.
"Karena loyalitas merupakan hal penting untuk mencapai tujuan Salatiga. Selain tentunya, harus menjaga integritas dan budaya kerjanya dengan baik," pesan Roni Dwi Susanto.
Lebih jauh Roni Dwi Susanto mengungkapkan, memupuk budaya kerjanya dengan baik harus diwujudkan agar dalam bekerja sesuai dengan aturan dan tidak melanggarnya.
"Hal ini penting guna mewujudkan Collaborative Governance di Kota Salatiga," tandasnya.
BACA JUGA: 24 Anggota DPRD Absen Rapat Paripurna Pengumuman Bupati dan Wakil Bupati Batang Terpilih, Tetap Sah?
BACA JUGA: Daerah Irigasi Gung Kabupaten Tegal akan Diperbaiki, Anggarannya Rp85 Miliar
Penguatan Budaya KerjaSementara, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani sangat mendukung terhadap penguatan budaya kerja untuk mewujudkan Collaborative Governance di Kota Salatiga.
Ia meminta acara ASN di lingkungan Pemkot Salatiga untuk meningkatkan kreatif dan tidak berhenti di zona nyaman.
"Terus kreatif, jangan hanya berhenti di zona nyaman, buat inovasi untuk kemajuan OPD yang ada. Jangan terbatas pada output dan outcome saja," papar Yasip Khasani.
BACA JUGA: 8 Siswa Batang Keracunan Makanan, Dinkes Lakukan Investigasi
BACA JUGA: Bule Australia Belajar Membuat Blangkon di Klaten
Yasip juga mengingatkan, ASN Pemkot Salatiga turut diperhatikan perihal impact dan benefit, sekaligus juga bisa melakukan kolaborasi dengan pemerintah dan diluar pemerintah untuk hasil yang luar biasa.
Sebelumnya, dalam apel awal tahun hal yang sama juga disampaikan Yasip Khasani yang menyinggung sebagian besar ASN Salatiga ini selama ini terjebat zona nyaman. Untuk itu, ia meminta ASN Salatiga untuk sama-sama mengoreksi diri sendiri.
"Maka seyogyanya mental panjenengan diperbaiki ini untuk tidak terjebak pada zona nyaman. Baik dari eselon II sampai dengan staf itu terjebak zona nyaman," ujarnya.
Dasar dirinya mengatakan ASN Salatiga terjebak zona nyaman adalah pertama, inisiasi sangat kurang.
"Kalau tidak diperintah tidak dilakukan," ungkapnya.
BACA JUGA: Pengacara Korban Desak Polisi Tahan Tersangka Penganiayaan Remaja di Boyolali
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Pemalang, Forkopimda dan Eksekutif Sepakat TPA Pesalakan Dibuka Kembali
Selanjutnya perihal inovasi juga dinilai Yasip Khasani sangat kurang dan tidak ada perbaikan yang signifikan.
"Tidak ada inovasi-inovasi di bidang pemerintahan. Dan ketiga adalah takut pindah tempat kerja," sebutnya.