Ekshumasi Korban Penganiayaan Polisi di Semarang, Ungkap Tawaran Damai yang Kontroversial

Senin 13-01-2025,12:10 WIB
Reporter : Umar Dani
Editor : Laela Nurchayati

Poniyem, istri Darso, mengungkapkan bahwa tawaran damai tersebut diberikan pada 14 Desember 2024, namun ia merasa tertekan untuk menerimanya. 

BACA JUGA:Menengok Tradisi Nyadran Gua Pucung Srondol Kota Semarang, Warga Sembelih 2 Ekor Kambing

BACA JUGA:Sosok Aiptu Pudjo Hartono SKep, Personel Polres Semarang Buka Layanan Khitan Gratis Sejak 2015

"Tidak ada tanda tangan apapun, mereka tidak memakai seragam. Mereka hanya meminta maaf. Saya terima karena tertekan, panik, dan pikirannya kacau. Jiwa saya juga trauma. Saya sendirian, sementara anak-anak di luar," ungkapnya saat ditemui wartawan di rumah duka, Sabtu, 11 Januari 2025

Uang Rp 25 juta yang disebut sebagai uang duka itu masih utuh dan akan dikembalikan oleh keluarga korban.

Poniyem menjelaskan bahwa sebelumnya ia telah beberapa kali diundang untuk mediasi terkait kasus ini. 

Pada mediasi pertama, ia menolak tawaran uang Rp 5 juta karena ingin kasus ini diproses secara adil sesuai amanat suaminya.

BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Glamping di Semarang yang Menarik, Sensasi Tak Terlupakan

BACA JUGA:Ramah Anak, Inilah Wisata Edukasi di Semarang yang Menarik

Setelah proses mediasi yang berlarut-larut, Poniyem menyerahkan kuasa kepada Antoni Yudha Timor, yang kemudian berhasil melacak salah satu terduga pelaku berinisial I pada 23 Desember. 

Antoni menyesalkan sikap para pelaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak serius dalam menangani kasus ini.

Kategori :