Dihadiri Wapres Gibran, Simulasi Penanganan Gempa Bumi Dilakukan Saat Apel Kesiapsiagaan Bencana

Jumat 13-12-2024,17:37 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan
Dihadiri Wapres Gibran, Simulasi Penanganan Gempa Bumi Dilakukan Saat Apel Kesiapsiagaan Bencana

SEMARANG, diswayjateng.id - Simulasi gempa bumi dilakukan saat dilaksankan Apel Kesiapsiagaan BAZNAS tanggap bencana di lapangan Pacasila, Kawasan Simpang Lima, Kota Semarnag.

Simulasi tersebut dilakukan usai dilakukan pemeriksaan pasukan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka pada Jumat, 13 Desember 2024.

Tiga tenda berbentuk rumah disiapkan ditengah lapangan, gempa terjadi secara mendadak, yang membuat seluruh penghuni berhamburan keluar rumah.

Dalam waktu singkat rumah tersebut mulai runtuh dan menimpa beberapa orang yang masih terjebak didalamnya. 

BACA JUGA: Diikuti 5.000 Personil Gabungan, Wapres Gibran Pimpin Apel Kesiapsiagaan BAZNAS Tanggap Bencana di Semarang

BACA JUGA: Dinsos Kabupaten Tegal Bentuk dan Kukuhkan Kampung Siaga Bencana

Kepulan asap terjadi dibeberapa rumah lainnya karena terjadi kebakaran akibat gempa tersebut. 

Tidak membutuhkan waktu lama, petugas dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mulai datang dan menyisiri setiap rumah untuk melakukan evakuasi korban yang masih tertipa reruntuhan bangunan.

Tidak bersela lama petugas BAZNAS mendirikan tenda untuk digunakan pertolongan pertama korban dan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) dengan mobil ambulannya membawa korban yang sudah berhasil dievakuasi oleh Basarnas untuk dibawa ke tenda darurat.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran menyampaikan Indonesia merupakan negara yang terletak di Ring of Fire memiliki tingkat resiko bencana yang tinggi baik bencana banjir, gempa bumi, erupsi gunung, longsor dan lain-lain. 

BACA JUGA: Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemkab Batang Gelar Apel Siaga Bencana

BACA JUGA:Hadapi Musim Hujan Dan Potensi Gempa Megathrust, BPBD Kota Semarang Adakan Apel Gladi Lapang Siaga Bencana

"Apalagi ditambah dampak perubahan iklim yang semakin ekstrim tahun 2023, tercatat telah terjadi sekitar 5.400 bencana yang mengakibatkan 36 ribu unit infrastruktur dan lebih dari 8 juta masyarakat terdampak," katanya.

Kategori :