BPBD Kabupaten Tegal Kebut Pendirian Desa Tangguh Bencana

KONSEP - Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD mematangkan konsep percepatan pembentukan Destana.Foto: Hermas Purwadi/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id - Dukungan terhadap visi misi bupati dan wakil bupati Tegal. Terkait percepatan proses pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) kini tengah dilakukan BPBD Kabupaten Tegal.
Plt Kalak BPBD Kabupaten Tegal M Afifudin melalui Kabid Pecegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Solichin menyatakan, untuk tahun 2025 sudah terkonsep 3 desa yang akan diwujudkan menjadi Destana.
"Tahun ini percepatan pembentukan Destana akan diwujudkan di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi, Slawi Kulon dan Desa Srengseng Kecamatan Pagerbarang," ujarnya, Kamis (20/2/2025).
Percepatan pembentukan Destana tahun ini ada yang murni dari anggaran desa dan ada yang konsersing perpaduan anggaran desa dan APBD II melalui BPBD.
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Hentikan Pencarian Warso
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Lanjutkan Operasi Pencarian Orang Hilang
Untuk desa yang mandiri dalam pembentuan Destana adalah Desa Jatimulya dan Slawi Kulon. "Sementara untuk Desa Srengseng dibantu dengan APBD II melalui BPBD," cetusnya.
Dari catatan yang dimiikinya, hingga akhir tahun 2024 di Kabupaten Tegal sudah berhasil berdiri Destana di 23 desa, dari 287 desa yang ada.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat Desa Dukuhbangsa dalam menghadapi potensi bencana.
Nantinya, dalam setiap pembentukan Destana akan dibarengi dengan pelatihan. Untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam penanganan bencana.
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Asesmen Rumah Roboh
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Bekali Anggota Pramuka Penegak Penanganan Bencana
Termasuk cara evakuasi yang aman, pertolongan pertama serta langkah-langkah mitigasi risiko bencana. Selain itu, diadakan juga simulasi penanganan bencana untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan.
"Program pembentukan Destana merupakan salah satu upaya strategis untuk membentuk masyarakat yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: