Nyadran Gunung Silurah 2024 berlangsung selama tiga hari penuh dengan berbagai acara menarik.
"Pengunjungnya ada yang dari Papua, Jogjakarta, Bandung dan sebagainya. Tiap tahun Alhamdulillah ramai," ucapnya.
Hari pertama diisi dengan pemutaran film dokumenter sejarah Desa Silurah serta sarasehan budaya yang mengundang tokoh-tokoh adat dan budayawan setempat.
Puncak acara di hari kedua adalah prosesi potong kebo bule yang dilaksanakan dengan khidmat, disusul pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Hari terakhir menjadi ajang hiburan bagi warga dan pengunjung, menampilkan seni tradisional seperti tari lengger dan kuda lumping, serta pasar rakyat yang menjajakan jajanan khas Desa Silurah.
“Kami selalu berharap Nyadran membawa berkah bagi desa, masyarakat tetap guyub rukun, dan dijauhkan dari marabahaya,” kata Suroto penuh harap.
Dalam Nyadran Gunung Silurah 2024, pihak desa juga menyediakan fasilitas camping untuk penikmat budaya.