Kurban Kerbau Bule, Khidmatnya Nyadran Gunung Silurah 2024, Tradisi Tolak Bala Ratusan Tahun di Batang

Jumat 29-11-2024,17:04 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Wawan Setiawan

BATANG, diswayjateng.id – Sayup-sayup doa Nyadran Gunung Silurah terdengar khidmat di bawah gapura Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang pada Jumat pagi 29 November 2024.

Ratusan warga dari berbagai usia mulai dari tua, muda, hingga anak-anak tampak mengikuti tradisi Nyadran Gunung Silurah 2024.

Tiap-tiap rumah tangga menyediakan makanan di dalam Ceting yang ditata di pinggir jalan pada Nyadran Gunung Silurah itu.

Berawal dari kisah ratusan tahun silam, tradisi ini lahir sebagai jawaban atas musibah besar yang melanda desa.  

BACA JUGA: Ritual Jalan Kaki ke Desa Kuncen, inilah 8 Fakta Menarik Tradisi Nyadran Wangsa Bonokeling di Banyumas

BACA JUGA: 10 Tradisi Unik di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan

Menurut legenda, pemimpin adat kala itu mendapat petunjuk dalam mimpi untuk melaksanakan ritual khusus demi mengusir penyakit dan bencana yang merundung.  

Sejak saat itu, Nyadran Gunung Silurah menjadi ritual tahunan yang terus dilestarikan sebagai penghormatan terhadap leluhur dan bentuk syukur kepada Tuhan.  Nyadran, yang berlangsung sesuai kalender Hijriyah pada malam Jumat Kliwon bulan Jumadil Awal, 

"Alhamdulillah Nyadran Gunung Silurah 2024 beda dibanding sebelumnya, karena di tahun ini ada penyerahan sertifikat dari Kementrian Kebudayaan dan tahun ini putaran yang ketujuh yaitu potong kebo bule," kata Kepala Desa Silurah, Suroto.

Ia menyebut Nyadran Gunung Silurah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda tingkat nasional 2024.  

BACA JUGA: Sedekah Bumi, Bentuk Syukur dan Upaya Menjaga Tradisi di Kota Tegal

BACA JUGA: 10 Jenis Makanan Tradisional di Jawa Tengah yang Unik dan Lezat

“Alhamdulillah, setelah melalui proses panjang, Nyadran diakui secara nasional. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa tradisi kita adalah bagian penting dari kekayaan budaya bangsa,” tuturnya.  

Salah satu daya tarik utama Nyadran Gunung Silurah tahun ini adalah pelaksanaan ritual potong kebo bule, menggantikan kambing gendit yang biasa digunakan sebelumnya. Ritual potong kebo bule berlangsung setiap tahun ketujuh.

Ritual ini dilakukan di puncak acara sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan harapan agar masyarakat Desa Silurah selalu dijauhkan dari bala.  

Kategori :