10 Tradisi Unik di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan

10 Tradisi Unik di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan

10 Tradisi Unik di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan-Tangkapan layar diswayjateng.id-

JAWATENGAH.diswayjateng.id - Hingga saat ini, banyak tradisi unik di Jawa Tengah yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Wilayah ini memiliki keragaman budaya yang kaya, sehingga tidak mengherankan jika banyak tradisi yang dijunjung tinggi oleh penduduknya.

Tradisi yang ada mencakup berbagai upacara adat maupun kegiatan yang khas bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya. Berikut adalah beberapa tradisi unik di Jawa Tengah yang masih dilestarikan hingga kini.

BACA JUGA:Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Purbalingga yang Legendaris, Cek 6 Hal Menarik dari Kesenian Ebeg ini

BACA JUGA:10 Tradisi dan Budaya Unik di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan hingga Sekarang

Berikut adalah 10 Beragam Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan.

1. Nyadran

Pertama, terdapat tradisi Nyadran yang juga dilaksanakan untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur yang telah meninggal. Nyadran biasanya dilakukan pada bulan Sya’ban atau Ruwah.

Masyarakat mengunjungi makam, membersihkan, mendoakan, dan diakhiri dengan kembul bujono atau makan bersama. Selain sebagai penghormatan kepada leluhur, nyadran juga mengingatkan kita bahwa setiap manusia pasti akan menghadapi kematian.

2. Ruwatan

Di Jawa Tengah, selain di Bali, terdapat masyarakat yang masih melaksanakan ritual ruwatan. Dalam bahasa Jawa, ruwat berarti luwar, yang berarti melepaskan atau membebaskan. Ruwatan dilakukan untuk membebaskan individu dari kutukan dewa yang berbahaya.

Tradisi ini melibatkan pemberian sesajen kepada makhluk gaib, yang dilengkapi dengan benda-benda lain seperti bunga dan kain. Setelah sesajen disiapkan, acara dimulai dengan pagelaran wayang.

Hal ini dimaksudkan untuk memohon dengan sepenuh hati agar orang yang diruwat terhindar dari malapetaka dan mendapatkan keselamatan.

3. Padusan

Tradisi selanjutnya adalah padusan, yang dilakukan oleh masyarakat Muslim untuk menyambut bulan Ramadan. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk membersihkan dan mensucikan jiwa sebelum memasuki bulan suci.

Padusan biasanya dilakukan secara bersama-sama di sungai, kolam renang, atau sumber mata air lainnya. Tradisi ini telah ada sejak sebelum kedatangan Islam di Pulau Jawa, sebagai warisan dari zaman Hindu.

4. Kenduri  

Kenduri, yang juga dikenal sebagai slametan atau kenduren, merupakan tradisi yang lazim dilakukan oleh masyarakat Jawa, termasuk di Jawa Tengah. Kegiatan ini diadakan untuk memperingati berbagai momen penting, seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan lain-lain.

Tujuan dari kenduri adalah untuk memohon berkah serta sebagai ungkapan rasa syukur. Prosesi kenduri dapat bervariasi, namun umumnya melibatkan memasak berbagai jenis makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu, diiringi dengan doa bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: