BLORA, jateng.disway.id - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Blora Arief Rohman-Sri Setyorini bakal menaikkan program insentif guru ngaji (Islam) dan guru sekolah Minggu (Non Islam).
Hal itu dikatakan oleh Arief Rohman saat ditemui usai menghadiri Rapat Pertemuan Guru Madrasah Diniyah, TPQ, Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) se Kabupaten Blora di gedung Graha Nusantara, Kamis 7 November 2024.
“Kita akan melanjutkan kembali program tersebut sebagai bentuk apresiasi kita atas dedikasi guru ngaji dan guru sekolah minggu di Kabupaten Blora,” ujar Arief.
Sebagai calon petahan, pada awal kepemimpinannya di 2021 lalu, Arief memang memberikan insentif guru ngaji dan guru sekolah Minggu.
BACA JUGA:Program Jelajah Budaya Kenalkan Potensi Kearifan Lokal Blora ke Pelajar
Total insentif yang diberikan kepada guru ngaji dan guru sekolah Minggu saat kepemimpinan Arief Rohman yakni sebesar Rp27,1 miliar.
“Alhamdulillah itu selama 3,5 tahun kepemimpinan di periode kemarin,” ujar Calon Bupati nomer urut 1 tersebut.
Seperti diketahui, selama 3,5 tahun kepemimpinan di tahun 2021, Arief Rohman menyalurkan insentif total Rp 3,6 miliar untuk 9.034 guru ngaji maupun guru sekolah minggu.
Masing-masing guru tersebut menerima Rp 400 ribu. Kemudian tahun kedua kepemimpinan di 2022, Arief Rohman meningkatkan insentif guru ngaji dan sekolah minggu menjadi Rp5,42 miliar. Dimana masing-masing guru ngaji dan sekolah minggu menerima Rp600 ribu.
Kemudian pada tahun ketiga kepemimpinan di 2023, Arief Rohman meningkatkan kembali insentif guru ngaji dan sekolah minggu seiring membaiknya ekonomi daerah pasca pandemi Covid -19.
Yakni tahun 2023 meningkat jadi Rp 9,03 miliar. Dimana masing-masing menerima insentif Rp1 juta.
Kondisi itu tetap berlanjut hingga 2024 ini dengan nilai yang sama. Menurutnya, guru ngaji dan sekolah minggu merupakan pahlawan keagamaan yang sering luput dari perhatian.
BACA JUGA:Target Berangkatkan Umrah Setiap Bulan
BACA JUGA:Isi Pulsa Dimanapun dan Kapanpun, BRImo Andalannya