Batang Kekurangan Dokter Spesialis, Politisi Demokrat Nilai Materi Debat Fallas-Ridwan Lebih Solutif

Sabtu 26-10-2024,16:48 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Wawan Setiawan

BATANG, jateng.disway.id - Materi debat perdana paslon Pemilihan Bupati (Pilbup) Batang 2024 kemarin mendapat tanggapan dari politikus Partai Demokrat Kabupaten Batang, Edi Siswanto.

Ia menilai materi debat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Fauzi fallas - Ahmad Ridwan lebih solutif dalam debat perdana KPU Batang.

Debat perdana Pilbup Batang berlangsung di Hotel Dewi ratih pada Hari Sabtu 25 Oktober 2024 membahas berbagai isu mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pendidikan, kesehatan, hingga ketersediaan dokter spesialis. 

“Pasangan Fauzi Fallas - Ahmad Ridwan dengan jelas menyampaikan pentingnya memperbanyak fasilitas kesehatan gratis, seperti puskesmas dan puskesmas pembantu, sehingga layanan kesehatan bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat Batang,” katanya saat dihubungi, Sabtu 26 Oktober 2024. 

BACA JUGA:  Debat Perdana Pilbup Batang 2024, Fallas-Ridwan: Semua Anak Harus Sekolah dan Warga Bisa Berobat Gratis

BACA JUGA:  Kericuhan Warnai Debat Perdana Pilbup Batang 2024, Pendukung Saling Dorong

Ia menilai pendekatan itu komprehensif untuk kesehatan warga Batang baik dari segi kualitas, serta kuantitas. 

Hal itu berbanding terbalik dengan paslon 02 yang menganggap pendekatan kesehatan berbasis kuantitas tidak perlu. 

Edi Siswanto menyebut kesehatan masyarakat harus ditangani dari hulu hingga hilir, mulai dari upaya pencegahan (preventif) hingga pengobatan (kuratif). 

Dalam perdebatan juga menyampaikan kebutuhan dokter spesialis. Paslon Fallas - Ridwan memiliki visi yang jelas mengatasi minimnya jumlah dokter spesialis di RSUD Limpung dan Kalisari. 

Ketika pasangan 02 menyatakan bahwa tidak perlu mengirim dokter untuk pendidikan spesialisasi, mereka mungkin belum memahami bahwa Batang sangat membutuhkan dokter spesialis yang berkomitmen untuk melayani daerah ini. Pasangan 01 menawarkan solusi konkrit untuk mengisi pendidikan spesialis para dokter dengan ikatan kontrak kerja untuk kembali dan berbakti di Batang,” tuturnya.

BACA JUGA:  Debat Terbuka Paslon Wali Kota Tegal Berlangsung Seru

BACA JUGA:  Debat Pilkada Kudus: Samani-Belinda Hadirkan Jurus Kartu Kudus Inklusi, Hartopo-Mawahib Usung Program Unggulan

Baginya solusi Fallas-Ridwan tepat sasaran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Jawabannya sesuai dengan kondisi yang dihadapi masyarakat Batang saat ini. 

Begitu pula saat membahas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Fallas-Ridwan menyoroti bahwa pertumbuhan IPM Batang stagnan. Bahkan, Fallas - Ridwan angkanya di bawah rata-rata nasional dan provinsi Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat tidak turun. 

Kategori :