Debat Pilkada Kudus: Samani-Belinda Hadirkan Jurus Kartu Kudus Inklusi, Hartopo-Mawahib Usung Program Unggulan

Debat Pilkada Kudus: Samani-Belinda Hadirkan Jurus Kartu Kudus Inklusi, Hartopo-Mawahib Usung Program Unggulan

Debat Pilkada Kudus ini mempertemukan dua Paslon yang akan berkontestasi di Pilkada Kudus 2024, yaitu Samani Intakhoris-Bellinda Putri Sabrina Birton dan Hartopo-Mawahib.--

KUDUS, jateng.disway.id- Pasangan calon (Paslon) Bupati Wakil Bupati Kudus, Samani Intakoris-Bellinda menghadirkan inovasi Kartu Kudus Inklusi. Kehadiran kartu sebagai program unggulan mereka, untuk memberikan kemudahan akses masyarakat Kudus dalam berbagai lini.

Inovasi yang dilakukan Paslon nomor urut 1 ini, tampaknya terinsipirasi dari strategi yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Saat debat Pilpres lalu, mereka juga meluncurkan beragam kartu hingga mampu menarik simpati masyarakat Indonesia. 

Sedangkan inovasi Kartu Kudus Inklusi tersebut, disampaikan Paslon Samaani-Bellinda, saat berlangsung Debat Perdana Pilkada  Kudus, pada Kamis malam, 24 Oktober 2024.

Dalam segmen pertama debat, Cabup Samani mengatakan, bahwa Kabupaten Kudus sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang inklusi disabilitas nomor 10 tahun 2023.

“Karena itu, kita manfaatkan dan perlunya ada perbup (Peraturan Bupati) dari Perda tersebut," cetus Samani disambut tepuk tangan para tim pendukungnya yang hadir di Ballroom Hotel Griptha Kudus.

Paslon nomor urut 1 tersebut berkomitmen menunjukkan keseriusannya dalam memberdayakan warga penyandang disabilitas di Kudus. Salah satunya upaya yang dilakukannya, yakni melibatkan salah seorang difabel dalam tim sukses mereka.

"Kenapa kita masukkan (warga difabel) tim? Ini sebagai bentuk nyata bersama-sama untuk memenangkan Paslon nomor urut 1 untuk meraih cita-citanya untuk meraih masa depannya," ujar Samani bersemangat.

Tak hanya itu saja, Samani juga siap memberdayakan kaum disabilitas dengan pemberian pelatihan mandiri. Diharapkan dengan pelatihan mandiri bagi kaum disabilitas, berdampak dari segi ekonomi, sosial maupun budaya.

Bahkan jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2024-2029, Samani menginstruksikan kepada seluruh kantor organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkup Pemkab Kudus harus ramah disabilitas.

Menyambut hal itu, Cawabup Kudus Bellinda menambahkan, pihaknya menghadirkan Kartu Kudus inklusi bagi setiap warga disabilitas maupun kaum rentan di Kudus. Inovasi itu untuk mendapat akses baik pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.

"Sebagai komitmen kami bagi kaum disabilitas di Kudus, pasangan nomor urut 1 memiliki Kartu Kudus Inklusif. Dimana kartu ini memudahkan untuk kaum rentan termasuk disabilitas," terang Cawabup berlatar belakang Sarjana Kedokteran ini.

BACA JUGA:Deka Hendratmanto Terpilih Ketua HDCI Kudus, Mengaku Cinta Harley Davidson saat Jadi Wartawan 

BACA JUGA:Sam’ani Fokus Pemenangan di Pilkada Kudus, Tak Berniat Laporkan Balik Paslon 02

Sementara dalam debat segmen kedua, Paslon nomor urut 02, Hartopo-Mawahib berjanji segera melanjutkan sejumlah program unggulan mereka ketika menjabat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2024-2029.

Dalam kesempatan itu, duet Hartopo dan Mawahib mengusung visi “Kudus Peradaban Maju dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.” Mereka menyoroti potensi ekonomi Kudus, yang meliputi sektor industri, perdagangan, pertanian, dan UMKM.

Selain itu, Hartopo Mawahib juga konsen meningkatkan sumber daya manusia yang unggul untuk mendukung kemajuan ekonomi daerah. Mereka juga berkomitmen melanjutkan program tunjangan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat yang telah berjalan selama kepemimpinan sebelumnya.

Hartopo menyebut siap membangun dan mengembangkan sektor industri tembakau rokok dan industry di luar tembakau di Kabupaten Kudus. Mengingat kedua sektor itu sangat menunjang bagi ekonomi daerah.

”Kami berkomitmen menjaga sektor industri dan meningkatkan sektor pertanian dan UMKM sebagai meningkatkan ekonomi kerakyatan sebagai manusia unggul yang berkualitas,” ungkap Bupati Petahana ini.

Sedangkan Cawabup Mawahib memaparkan bahwa program tunjangan guru swasta adalah program asli dari Tamzil Hartopo saat menjabat Bupati dan Wabup Kudus di periode sebelumnya.

”Dalam program unggulan nanti, kami juga memberikan santunan kematian, bantuan tunai buruh rokok dan program-program kesejahteraan rakyat lainnya,” pungkasnya.

Debat Pilkada Hadirkan Sejumlah Panelis

Untuk diketahui, Debat Pilkada Kudus ini mempertemukan dua Paslon yang akan berkontestasi di Pilkada Kudus 2024, yaitu Samani Intakhoris-Bellinda Putri Sabrina Birton (paslon 1) dan Hartopo-Mawahib (paslon 2).

Dalam agenda debat tahapa pertama ini, sejumlah panelis juga dilibatkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kudus. Mereka adalah tokoh-tokoh akademik dan profesional yang memberikan pertanyaan kritis kepada kedua pasangan calon.

Panelis tersebut meliputi Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Eni Misdayanti, pengusaha sekaligus mewakili unsur profesional Deka Hendratmanto, Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus Dr. Edi Susanto  serta Dosen UIN Salatiga Dr. Pardiman.

Debat tersebut disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi lokal dan akun YouTube resmi KPU Kudus. Banyak warga yang memanfaatkan siaran langsung tersebut untuk mengikuti jalannya debat dari rumah.

Ketua KPU Kabupaten Kudus, Ahmad Amir Faisol yang membuka debat, mengharapkan acara ini bisa menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam gagasan yang dibawa masing-masing pasangan calon.

BACA JUGA:Laporan Paslon 02 Kandas, Bawaslu Kudus Tegaskan Cabup 01 Tak Melanggar Kampanye 

BACA JUGA:Diundang Pelantikan Pimpinan DPRD Kudus, Kehadiran Dua Cabup Jadi Sorotan

“Kami berharap masyarakat Kudus bisa mengikuti jalannya debat ini dengan baik, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pemimpin Kudus pada Pilkada mendatang,” ujar Faisol.

Masyarakat Kudus kini menantikan Debat Pilkada Kudus tahap kedua, untuk semakin memperjelas program kerja dari masing-masing Paslon sebelum pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

Semua pihak berharap agar Debat Pilkada Kudus berikutnya, dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang siapa yang pantas memimpin Kudus lima tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: