“Suasana adem, serta kondusif,bisa dijadikan contoh para peserta Pemilu,” ujar Rizal.
Ia berharap, melalui perayaan-perayaan keagamaan seperti ini, masyarakat dapat terus menjaga keharmonisan dan kerukunan, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam menghadapi berbagai perbedaan pilihan politik.
Pekalongan, dengan identitas kuatnya sebagai Kota Santri, menjadi panggung bagi sinergi antara kepentingan politik dan nilai-nilai keagamaan.
Di tengah gegap gempita tahun politik 2024, perayaan ini mengajarkan kepada bahwa politik bukan sekadar soal perebutan kekuasaan, tetapi juga soal bagaimana membawa nilai-nilai kebaikan dan moralitas ke dalam kehidupan berbangsa.
Rizal Bawazier, melalui kehadirannya di Pekalongan, ingin membuktikan bahwa politik yang santun dan beretika tetap bisa dikedepankan di tengah kerasnya persaingan.
“Nilai nilai dari sifat-sifat nabi Muhammad SAW bisa dicontoh umat-umatnya,” tuturnya.