Durian Malika Khas Semarang Berusia 200 Tahun, Terselamatkan Dari Petir dan Kekeringan

Selasa 08-10-2024,10:06 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, diswayjateng.id- Pohon indukan durian Malika yang merupakan satu-satunya durian khas Semarang akhirnya terselamatkan dari ancaman petir dan kekeringan. Dengan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng berupa penangkal petir dan sumur bor artetis dapat menyelamatkan pohon indukan yang berusia 200 tahun tersebut.

Sebelumnya Pohon indukan durian Kholil yang juga menjadi salah satu primadona pecinta durian sempat tersambar petir di lokasi yang sama di RW1, Kelurahan Cempoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. 

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Kota Semarang sudah kelihangan pohon indukan durian Kholil karena tersambar petih, dan tidak bisa dibudidayakan lagi. Sehingga pohon indukan Malika ini diberi penangkal petir dan dikembang biakan hingga 2000 pohon, untuk menyelamatkan populasi durian Malika.

“Belajar dari pengalaman pohon durian Kholil, kita akan support karena tinggal ini satu-satunya pohon indukan Malika di Kota Semarang. Dan Alhamdulilahnya bisa dikembang biakan sebanyak 2000 pohon”, kata perempuan yang akrab disapa Mba Ita, Senin 7 Oktober 2024.

BACA JUGA: Puluhan UMKM Kabupaten Tegal Ramaikan Pembukaan Pameran Temporer Wanara Seba

BACA JUGA: Bikin Panik! Pasien RSJ Bawa Senjata Airsoft Gun di Amankan Polsek Sragen

Dengan dikembang biakan pohon durian Malika ini diharapkan menghasilkan keturunan durian dengan kualitas lebih tinggi dari jenis Musangking. Pohon indukan durian Malika ini setiap tahunnya bisa menghasilkan lebih dari 200 buah sekali panen. 

“Kalau pohon durian ini semakin tua, buangnya semakin banyak. Beda dengan manusia, semakin tua malah semakin loyo”, celetusnya.

Mba Ita berharap Dinas Pertanian bisa mengembangkan kembali durian Kholil, karena buahnya lebih besar dan rasanya melebihi Malika dan Musangking.

“Durian Kholil rasanya enak banget, kalau dibandingkan dengan Malika dan Musangking. Saya berharap durian khas Semarang tersebut dapat dikembangkan-biakan kembali”, ujarnya. 

Kategori :