DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Upaya mewujudkan Pilkada damai dan kondusif, Kapolres Tegal dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tegal mengundang dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal dalam agenda Silaturahmi Kapolres Tegal, di Lantai 2 Gedung PMI Kabupaten Tegal, Rabu (2/10/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Cabup Tegal H Ischak Maulana Rohman, Komandan Kodim 0712 Tegal bersama sejumlah anggotanya, para ulama, kiai dan sejumlah anggota Polres Tegal.
BACA JUGA:Logistik Pilkada, 7.380 Bilik Suara Pilkada Tiba Di Gudang KPU Kota Semarang
"Sebenarnya kami mengundang dua paslon. Tapi yang hadir cuma paslon nomor 2," kata Kapolres Tegal AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Dia menyatakan, untuk paslon nomor 1 tidak bisa hadir karena ada agenda blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tegal.
"Sebenarnya ini yang mengundang MUI. Agendanya, bagaimana menjadi pemimpin yang amanah," sambungnya.
Menurut Kapolres, selain untuk menjaga kondusifitas jelang Pilkada di Kabupaten Tegal, acara tersebut juga bertujuan untuk silaturahmi. Diharapkan, MUI, TNI, Polri dan Ulama bisa menjaga suasana yang sejuk saat pelaksanaan Pilkada.
BACA JUGA:Amankan Tembakau Gorila Sebanyak 1,64 Gram, Tiga Warga Salatiga Dibekuk di Belakang Kampus Ternama
"Kalau kondisi saat ini berdasarkan laporan anggota kami di wilayah masih kondusif," ujarnya.
Ketua MUI Kabupaten Tegal KH Tubagus Fahmi mengucapkan bersyukur acara tersebut berlangsung lancar. Dia menjelaskan, tujuan kegiatan itu untuk mewujudkan Pilkada di Kabupaten Tegal berjalan damai, aman, ramah dan berkah.
"Semoga Pilkada nanti bisa mewujudkan pemimpin yang baik. Hal itu bisa dimulai dengan menata diri. Sehingga nanti bisa menciptakan masyarakat yang akhlakul karimah," ujarnya.
BACA JUGA:Anggota DPRD Kabupaten Tegal Desak Perbaikan Jalan Jatibarang-Pagerbarang
Sementara, Wakil Ketua MUI Provinsi Jawa Tengah Prof Dr KH Ahmad Rofiq MA yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa money politik dan black campaign atau menjelek-jelekkan rival politiknya dalam hukum Islam itu dilarang.
Menurutnya, jika bicara soal Pilkada itu sebenarnya hanya giliran. Karena itulah, dia mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama menyukseskan Pilkada ini dengan damai.
"Yang baik-baik saja. Kalau takdirnya jadi ya jadi. Kalau sudah jadi pejabat ya yang adem, supaya masyarakatnya nyaman dan mendapatkan manfaat yang besar," tukasnya.