DISWAYJATENG.ID, SLAWI - SMP Muhammadiyah Adiwerna (Musawerna) Kabupaten ymenggadakan smart parenting bertema pola asuh dan pendidikan antipery. Kegiatan tersebut diikuti orang tua siswa kelas I hingga VI SD Negeri Kudaile 05, Slawi dengan pembicara dari kepala SMP Musawerna.
Daryono menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam membentuk anak-anak yang bermental kuat dan berani menghadapi tantangan. Bukan sekadar menjadi generasi strawberry yang mudah rapuh. Dia juga menekankan bahwa fenomena perundungan tidak hanya dialami oleh anak-anak.
BACA JUGA:Cetuskan Maklumat Sarang, Seratus Kiai di Jateng Dukung MLB Nahdlatul Ulama
Tetapi juga merambah ke orang dewasa dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan verbal, fisik, cyber dan prasangka atau ancaman yang membuat orang lain tunduk. Ketidakseimbangan kekuatan yang sering terjadi dalam kasus perundungan, di mana pelaku memiliki kontrol lebih besar terhadap korban, dan perilaku ini berulang.
"Karakteristik pelaku perundungan sering kali dilandasi oleh perasaan dendam, iri hati atau pengalaman buruk di masa lalu. Faktor-faktor seperti masalah keluarga dan sekolah yang tidak menangani perundungan dengan serius dapat memperparah situasi," ungkap Daryono.
BACA JUGA:Bawa Misi Menang di Kandang Lawan, Persekat Siap Bungkam Persiku Kudus
Dalam penanganan perundungan, peran orang tua sangat penting, termasuk menjadi penengah, pengasuh yang kompeten, pengamat. Hingga menjadi pelindung yang dapat dipercaya oleh anak-anak mereka.
"Orang tua juga harus berperan aktif dalam mencegah dan menangani perilaku perundungan," ungkapnya.
BACA JUGA:KPU Semarang Gandeng KAP, Dana Kampanye Paslon Akan Diaudit
Sementara itu, Kepala SD Negeri Kudaile 05 Siti Rokhani menyampaikan apresiasi kepada Daryono dan tim humas Musawerna atas perhatian dan ilmu yang diberikan kepada para orang tua.
"Dia berharap kegiatan itu memberikan manfaat dan keberkahan bagi semua pihak yang terlibat," pungkasnya.